Cacingan
merupakan salah satu penyakit menular pada anak-anak yang masih menjadi masalah
kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Penyakit ini sering terjadi pada anak-anak
berusia 5-10 tahun. Meski dapat diatasi dengan pemberian obat cacing, namun
jika tidak dilakukan tindakan pencegahan ada kemungkinan infeksi ini berulang
kembali.
Tanda
cacingan memang terkadang membingungkan. Meski sudah rutin mengonsumsi obat
cacing, bisa saja Anda masih bertanya-tanya, mungkinkah anak cacingan? Cacing
bisa bersarang di dalam usus bayi dan tinggal di sana tanpa menunjukkan gejala
apapun.
Bahayanya,
cacing di dalam tubuh bisa menyerap sari-sari vitamin dan mineral di tubuh
anak, sehingga kesehatannya memburuk. Jika anak yang cacingan diabaikan atau
tidak diobati, lebih lanjut berpotensi kekurangan gizi, zat besi, serta
mengalami berat badan randah dan kesehatan fisik terganggu.
Penyebab Cacingan pada Anak
Cacingan dapat terjadi ketika anak tidak sengaja menelan atau menghirup
telur cacing. Telur cacing memiliki ukuran yang sangat kecil sehingga sulit
dilihat mata secara langsung. Telur cacing dapat masuk melalui makanan,
minuman, atau tangan yang menyentuh area hidung maupun mulut setelah
terkontaminasi telur cacing.
Menempelnya
telur cacing di tangan atau kaki anak tanpa sengaja, yang kemudian tertelan dan
masuk ke dalam tubuh, adalah salah satu cara penularan infeksi cacing yang
paling sering pada anak. Sebagian besar kasus cacingan bisa tidak menunjukkan
tanda yang serius.
Tanda Anak Cacingan
Nah, jika Anda
bertanya-tanya apakah anak Anda mengalami hal ini, mari simak tanda anak
cacingan. Berikut
ini beberapa gejala cacingan yang perlu diketahui oleh ibu:
1. Meludah
Tanda
anak cacingan adalah dia sering meludah. Nah, jangan keburu memarahi jika melihat
anak meludah tanpa sebab. Tanyakan apa yang membuat ia meludah.
2. Terjadi
Ruam di Kulitnya.
Meski
sangat jarang, tapi cacing juga dapat menyebabkan ruam atau jerawat di kulit.
Gangguan kulit ini juga bisa berupa bercak merah pada tangan dan kaki.
3. Nyeri
di Perut
Ini
adalah gejala umum cacingan. Meski memang, sakit perut memiliki banyak
kemungkinan gangguan di tubuh. Tapi, besar kemungkinan ini merupaka tanda anak
cacingan, terlebih bila disertai dengan tanda gangguan cacingan lainnya.
4. Tinja
Berbau Busuk
BAB
anak mengeluarkan bau busuk yang sangat menusuk pertanda ada infeksi di dalam
perutnya. Infeksi yang disebabkan cacing bisa jadi penyebab aroma tinja yang
sangat tak sedap ini.
5. Senang
Memasukkan Sesuatu ke Mulut
Salah
satu penyebab cacing masuk ke tubuh adalah karena anak sering memasukkan barang
ke mulutnya. Baik itu mainan, pakaian, atau bahkan batu di halaman.
Pasalnya,
benda-benda tersebut bisa saja terkontaminasi cacing. Bila benda yang
terkontaminasi masuk ke mulut anak, maka cacing bisa berpindah ke tubuh anak. Selain
itu, saat anak sudah terkontaminasi cacing, maka anak akan semakin cenderung
melakukan aktivitas ini. Terlebih bila kebiasaan ini disertai dengan penurunan
nafsu makan.
6. Mengalami
Gangguan Tidur
Tanda-tanda
anak cacingan yaitu nyeri perut, gatal-gatal, dan peningkatan produksi air liur
bisa menyebabkan anak gelisah dan berujung pada gangguan tidur di malam hari.
Jadi bila anak sulit tidur disertai keluhan lainnya, besar kemungkinan dia
cacingan.
7. Gatal
di Sekitar Anus
Cacing
dalam tubuh biasanya mencapai anus di awal pagi hari, inilah yang membuat area
anus iritasi dan gatal. Hal ini akan terasa sangat mengganggu bagi anak-anak,
terutama anak balita.
Pencegahan Cacingan pada Anak
Cacingan
bisa diatasi dengan mudah. Namun yang perlu ibu perhatikan adalah, menjaga
kebersihan anak dan lingkungan agar penyakit ini tidak kambuh. Lakukan beberapa
pencegahan cacingan pada anak, seperti:
- Cuci tangan secara teratur menggunakan sabun
- Pastikan untuk membersihkan area anus setiap pagi dengan air yang mengalir dan sabun.
- Selalu mengenakan pakaian bersih
- Potong kuku anak secara berkala.
- Gunakan alas kaki, terutama jika sedang keluar rumah
- Konsumsi obat cacing
- Jika anak atau salah satu keluarga dalam rumah mengalami cacingan, jangan lupa cuci sprei, handuk, pakaian, dan pakaian dalam dengan air panas. Air panas berfungsi untuk mematikan telur cacing yang menempel. Pastikan barang-barang tersebut kering dengan optimal. Ibu juga bisa menjaga kebersihan mainan anak secara berkala dengan membersihkannya dengan air hangat.
Selain balita, anak usia sekolah
juga kerap mengalami infeksi cacingan. Pemberian obat cacing secara teratur
akan berkontribusi pada kesehatan anak. Anak yang mengalami cacingan tidak bisa
menikmati masa kecilnya dengan menyenangkan. Pun, cacingan juga berdampak pada
malnutrisi dan penyerapan nutrisi untuk tumbuh kembangnya. Pemberian obat
cacing direkomendasikan setidaknya dua kali dalam setahun sesuai dengan
rekomendasi dokter.
Jika Anda melihat gejala cacingan
pada anak, disarankan untuk memeriksakannya ke dokter. Bila anak sudah sembuh
dari cacingan, cegah penyakit datang lagi dengan menerapkan gaya hidup yang
sehat dan bersih.