Otak
yang cerdas ditandai dari cara kerja otak yang berada di atas rata-rata. Hal
tersebut karena keseimbangan yang dilakukan otak dalam bekerja, dilatih dan
dikembangkan sejak dini. Jika rutin dilakukan, maka potensi kecerdasan anak
akan semakin besar dan berkembang dengan lebih optimal.
Fungsi otak bukan hanya untuk mengingat. Karena baik otak kanan maupun kiri keduanya memiliki peran masing masing. Otak kanan berfungsi untuk kreativitas, imajinasi, musik, warna membentuk dan emosi serta ingatan jangka panjang. Sedangkan otak kiri berkaitan dengan logika, hitungan, analisa, tulisan dan ingatan jangka pendek.
Untuk
menunjang fungsinya dengan baik, ibu perlu melatih otak anak sejak dini.
Berikut ini beberapa cara melatih otak anak untuk membantu orangtua dapat
mengoptimalkan kinerjanya:
1. Mengulas Apa yang Sudah Dipelajari
Mengulas
apa saja yang sudah dipelajari menjadi tips pertama dalam melatih otak anak.
Hal ini dinilai dapat melatih otak anak karena sesuatu yang dipelajari anak
secara berulang akan lebih mudah tertanam di otaknya.
2.
Libatkan
Alat Peraga untuk Belajar
Belajar
menggunakan alat peraga dapat membuat ingatan bertahan lebih lama. Selain lebih
mudah dicerna,logika, anak juga dapat mudah memproses informasinya. Hal inilah
yang dapat melatih keseimbangan kerja otak baik yang kanan ataupun yang kiri.
3.
Latih Anak
untuk Rapi dan Disiplin
Membiasakan anak rapi dan disiplin
membantu anak agar tidak mudah lupa. Selain itu, menerapkan disiplin pada anak
bermanfaat untuk melatih bagaimana cara mengontrol emosi dan menentukan pilihan
yang baik untuk dirinya sendiri. Meski penerapannya dapat dilakukan pada anak
sedari dini, hal tersebut juga butuh disesuaikan dengan usia anak.
4.
Ajarkan
Lebih Banyak Kosa Kata
Membaca buku dapat melatih otak anak
menjadi lebih cerdas. Anda bisa memilih buku dengan kosakata dan dialog yang
menarik. Selain buku, anak biasanya akan lebih mudah mencerna dialog
orang-orang disekitar termasuk orang tua. Maka dari itu, berhati hatilah saat
mengobrol di dekat anak.
5.
Dukung
Bakat dan Minat Anak
Mendukung bakat dan minat anak menjadi
tips melatih otak anak selanjutnya. Ketika ia tertarik pada bidang olahraga,
ibu bisa mengarahkannya ke beberapa jenis kegiatan, seperti berenang hingga
karate. Hal tersebut menjadi salah satu wadah yang baik untuk mengembangkan
otak kanannya.
6.
Kenalkan
Beberapa Bahasa
Pengenalan terhadap bahasa asing dapat
membantu otak anak memproses lebih banyak informasi, hal inilah yang akan
berdampak baik bagi keseimbangan kerja otaknya. Semakin banyak bahasa yang ia
pahami, maka akan semakin baik untuk kecerdasan intelektualnya.
7.
Mengajarkan
Anak Menerima Perasaannya
Jika suatu saat anak mengalami penolakan atau keinginan yang tidak tercapai, ajarkan ia untuk menerima dan merasakan perasaan kecewa. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memberi penjelasan yang tepat. Manfaatnya adalah untuk merangsang kemampuan mengontrol diri dan emosinya. Berikan pengertian agar anak bisa mentoleransi dan beradaptasi dengan rasa kecewa.
Agar perkembangan otak semakin sempurna, orrang tua bisa
mengenalkan anak pada permainan asah otak yang sederhana. anak harus melakukan
aktivitas berupa permainan agar setiap pelajaran mampu diserapnya secara
menyeluruh. Mengingat otak balita belum sampai pada pengetahuan kognitif, orang
tua bisa menggunakan permainan asah otak kanan dan kiri ini agar anak semakin
pintar. Permainan asah otak membantu mengasah otak yang berperan untuk daya
kreativitas, imajinasi, dan intuisi. Berikut ini beberapa permainan asah otak
yang bisa orang tua coba:
1.
Lego
Mainan lego pada dasarnya sama seperti
balok biasa. Permainan ini yaitu sekumpulan balok plastik kecil yang bisa
disusun sedemikian rupa hingga menjadi berbagai bentuk. Balok lego dapat
dibongkar pasang menjadi berbagai macam bentuk.
permainan asah otak ini dapat melatih
anak untuk berpikir cara merangkai balok-balok tersebut menjadi bentuk yang
mereka inginkan. memiliki manfaat untuk kecerdasan anak. Di antaranya yaitu
meningkatkan kreativitas, mengembangkan logika, dan pemecahan masalah.
2.
Petak
Umpet
Petak umpet juga termasuk permainan
asah otak yang menyenangkan untuk dilakukan bersama dengan teman. Sama seperti
bermain teka-teki, anak harus menebak letak persembunyian orang lain. Hal ini
menjadikan intuisi dan skill observasinya terasah dengan baik.
3.
Bahasa
Asing
Anak yang sering menggunakan 2 bahasa
atau lebih dapat menyerap informasi lebih cepat dan akurat. Tidak harus berupa
kalimat yang panjang, orang tua bisa menggunakan istilah bahasa asing untuk
beberapa tempat atau benda di rumah, seperti toilet atau kamar tidur. Dengan
begitu, anak dapat dengan mudah menghafal istilah bahasa asing tersebut dengan
sendirinya.
4.
Sandbox
Sandbox merupakan istilah permainan yang membebaskan balita
untuk membentuk sesuatu sesuai dengan keinginannya. Anak memiliki imajinasi
yang luas dan perkembangan otak yang optimal. Jenis permainan sandbox yang bisa
dijadikan pilihan adalah bermain pasir, play dough, serta lilin malam, yang
bisa dibuat jadi bentuk apa pun yang anak inginkan.
5.
Labirin
Permainan asah otak ini terbukti
menjadi aktivitas yang mendorong otak anak menjadi lebih aktif. Dengan
permainan ini, anak tidak hanya akan mengasah skill motorik dan belajar untuk
memecahkan masalah. Sehingga, imajinasinya pun akan berkembang dengan pesat.