Kesehatan mental anak sama
pentingnya dengan kesehatan fisik. Orang tua punya peranan yang amat besar
untuk perkembangan mental seorang anak. Salah satu pondasi kuat untuk membentuk
mental yang sehat adalah mengasuh dan merawat Si Kecil dengan kasih sayang.
Tujuannya untuk membangun keterampilan sosial dan emosional yang dibutuhkan
anak untuk hidup bahagia, sehat, dan sejahtera.
Keluarga adalah faktor
penentu utama kesehatan mental anak di tahun-tahun pertamanya. Jangan hanya
karena mereka masih kecil maka mereka dianggap tidak tahu apa-apa. Justru,
semua pengalaman baik atau buruk yang ia dapat dari masa kecil lah yang akan ia
bawa sampai dewasa.
Tidak sedikit orang yang ternyata memiliki trauma masa kecil yang hampir sama, yakni pengalaman terlalu dituntut oleh orang tua menjadi ‘anak baik’. Tuntutan-tuntutan seperti harus bersikap manis, harus menyenangkan, tidak boleh menangis, teriak, agresif, berulah, atau membantah ternyata membawa luka yang membekas hingga masa dewasa. Sebab, pada perjalanan memenuhi semua tuntutan dan ekspektasi orang tua tersebut, kita pada masa anak-anak sering kali malah harus mengabaikan perasaan dan pendapat diri sendiri.
Cara
Tepat Menjaga Kesehatan Mental Anak
Agar
Si Kecil memiliki kehidupan sosial dan emosional yang baik, penting bagi Anda
untuk menjaga kesehatan mentalnya sedini mungkin. Beberapa cara yang bisa Anda
lakukan agar kondisi mental anak tetap baik adalah:
·
Dorong
anak membicarakan perasaannya.
Mental
yang sehat berawal dari kemerdekaan anak-anak untuk merasakan semua emosi. Yang
paling penting bagi keluarga adalah memastikan bahwa semua emosi yang dirasakan
oleh anak adalah valid dan bisa diterima. Lakukan emotional coaching untuk
mengasah keterampilan anak dalam memahami emosinya.
·
Bangun
kepercayaan anak terhadap orang tua
Dalam
menjaga kesehatan mental anak adalah dengan membangun kepercayaan anak terhadap
orang tua. Hal ini penting dilakukan agar anak merasa berada di posisi yang
aman dan memiliki tempat untuk bersandar dan berkeluh kesah, sehingga ia tidak
tumbuh menjadi pribadi yang insecure.
·
Buat
anak merasa dihargai
Hargai
setiap hal-hal baik yang dilakukan anak. Jangan ragu untuk menunjukan rasa
sayang ke mereka. Puji setiap pencapaian atau hal-hal sederhana yang mereka lakukan.
Berikan perhatian penuh dengan rutin menanyakan minat dan aktivitas yang dia
lakukan sehari-hari.
·
Biarkan
anak membuat kesalahan.
Setiap
orang tua harus memaklumi bahwa semua orang bisa membuat kesalahan. Ini adalah
prinsip penting yang perlu dipahami oleh anak-anak. Dengan demikian, tidak ada
lagi tekanan untuk menjadi ‘sempurna’ sehingga anak merasakan tekanan mental.
·
Bina
hubungan yang baik dengan anak
Hubungan
yang baik antara orang tua dan anak dapat mencegah anak mengalami gangguan
mental. Salah satu cara menjalin hubungan yang baik dengan anak adalah dengan
komunikasi yang baik. Hindari mengucapkan kalimat yang menyakitkan hati anak
dan tidak konstruktif.
·
Bantu
anak menyelesaikan masalahnya
Ajari
Si Kecil cara menenangkan diri saat
merasa kesal. Solusinya bisa dengan mengajak anak untuk melakukan sesuatu yang
menyenangkan. Misalnya, berjalan-jalan, membeli makanan yang anak sukai atau
sekedar bermain game bersamanya. Jika anak enggan untuk beraktivitas, tidak ada
salahnya untuk memberinya waktu sendiri.
Setelah
situasi sudah cukup tenang, ajak anak bicara tentang masalahnya. Cobalah
bersikap tenang dan tidak menghakimi. Jadikan pendengar yang baik terlebih
dahulu. Setelah anak selesai menceritakan masalahnya, ibu bisa mulai mencari
solusi bersama atas masalah tersebut.
·
Minta
maaf pada anak Anda ketika membuat salah.
Anda mungkin terus-terusan mengajarkan mereka untuk minta maaf. Jangan berhenti di situ, ya! Anda juga perlu melakukannya. Ini akan membuat mereka merasa sangat dihargai dan penting.
Tanda
Gangguan Mental pada Anak
Adapun tanda-tanda gangguan
mental pada anak yang perlu orang tua waspadai, yaitu:
·
Perubahan perilaku
·
Perubahan suasana hati
·
Perubahan pola pikir
·
Kesulitan berkonsentrasi
·
Gangguan fisik
·
Penurunan berat badan
·
Perasaan yang intens
·
Menyakiti diri sendiri
·
Muncul berbagai masalah kesehatan
·
Menghindari interaksi sosial
·
Lebih cepat marah
·
Kesulitan tidur
·
Rasa takut luar biasa
·
Perubahan nilai akademis
· Sering bolos sekolah
Kesehatan mental yang baik
akan membuat anak lebih bahagia dan sehat. Selain itu, anak juga mampu
membangun hubungan yang baik dengan orang lain, menyerap pelajaran dengan baik,
dan mampu bangkit ketika diterpa masalah, sehingga ia bisa tumbuh sebagai orang
dewasa yang stabil. Jika anak mengalami tanda-tanda di atas, temui psikiater
untuk mendapat diagnosis yang tepat.