Jarimatika adalah cara
berhitung matematika dengan menggunakan jari-jari tangan. Operasi berhitung
matematika tersebut yaitu penjumlaham, pengurangan, perkalian dan pembagian.
Logika perhitungan jarimatika mirip dengan logika penggunaan Sempoa khas China
jaman persilatan dulu .
Anak-anak dari usia 4 tahun
pun bisa mulai belajar tentang jarimatika, asal dikemas dengan cara yang
menyenangkan. Artinya, bukannya harus berkutat dengan buku pelajaran dan
menghitung deretan angka saja, tapi jarimatika mengajak anak berhitung layaknya
memecahkan teka-teki.
Selain metode belajar yang
seperti bermain, materi jarimatika juga diberikan sesuai dengan usia anak. Jika
masih berada di tahap perkenalan, anak-anak hanya diberi pemahaman fungsi jari-jari
tangan kanan dan tangan kiri.
Pembagian levelnya sebagai berikut:
Ø Level 1: konsep tambah kurang sederhana
Ø Level 2: konsep tambah kurang sederhana (2 digit)
Ø Level 3: konsep perkalian dan pembagian
Ø Level 4: konsep fun mathematic
Metode
Belajar Jarimatika
Ada beberapa hal yang perlu diingat sebelum mengajarkan metode jarimatika pada anak-anak.
Metode jarimatika mengikuti prinsip sebagai berikut:
· Telunjuk kanan = 1
· Telunjuk + jari tengah kanan = 2
· Telunjuk + jari tengah + jari manis kanan = 3
· Telunjuk + jari tengah + jari manis + kelingking kanan = 4
· Jempol kanan = 5
· Jempol + telunjuk kanan = 6
· Jempol + telunjuk + jari tengah kanan = 7
· Jempol + telunjuk + jari tengah + jari manis kanan = 8
· Semua jari tangan kanan = 9
Sementara untuk tangan kiri, gambarannya adalah:
· Telunjuk kiri = 10
· Telunjuk + jari tengah kiri = 20
· Telunjuk + jari tengah + jari manis kiri = 30
· Telunjuk + jari tengah + jari manis + kelingking kiri = 40
· Jempol kiri = 50
· Jempol + telunjuk kiri = 60
· Jempol + telunjuk + jari tengah kiri = 70
· Jempol + telunjuk + jari tengah + jari manis kiri = 80
· Semua jari tangan kiri = 90
Konsep tangan kanan dan
tangan kiri sama, hanya saja tangan kanan mengacu pada satuan, sementara tangan
kiri untuk puluhan.
Manfaat Jarimatika untuk Anak
Metode Jarimatika efektif untuk menghitung bilangan yang hasilnya dua angka. Manfaat metode Jarimatika dalam meningkatkan kemampuan matematika anak telah dibuktikan melalui berbagai penelitian.
1. Berperan sebagai Bantuan Visual
jari adalah alat bantu visual untuk belajar matematika yang paling alami dan efektif. Penelitian juga menyebutkan kalau melarang anak berhitung dengan jarimatika sama saja dengan menghambat perkembangan kemampuan matematika anak. Dengan stimulasi multisensori saat berhitung dengan menggunakan jari, manfaat berhitung jarimatika akan dirasakan oleh anak dengan gaya belajar visual dan kinestetik.
Yang
dimaksud dengan persepsi jari adalah kemampuan untuk mengenali, membedakan, dan
terampil menggunakan jari. Walau kelihatannya sepele, persepsi jari ternyata
berkaitan sangat erat dengan kemampuan matematika anak.
Hal
ini berhubungan dengan sebuah area otak bernama somatosensori, yang aktif saat
anak merespon pada panas, tekanan, rasa sakit, dan menggunakan jari. Semakin
rumit masalah matematika, maka akan semakin aktif pula somatosensori.
Seiring dengan menguatnya kemampuan mental anak, dia juga akan semakin pandai berhitung tanpa harus menggunakan jarimatika.
Saat
anak berhitung dengan jarimatika, secara tidak langsung mereka menerjemahkan
konsep matematika yang abstrak menjadi sesuatu yang bisa dilihat secara nyata.
Tidak
hanya itu, metode berhitung ini juga sekaligus mendukung perkembangan
kompetensi numerik dasar dan kompetensi aritmetika.
Ketika anak sudah terbiasa
menggunakan jarinya untuk berhitung, maka prosesnya akan jadi lebih cepat.
Tentunya, tak perlu lagi kertas coretan untuk menghitung hasil dari perhitungan
sederhana hingga rumit sekalipun, cukup mengandalkan 10 jari tangan.
Wajar apabila saat baru mencoba metode jarimatika, anak masih belum terbiasa atau mungkin bingung. Namun dengan memperkenalkan jarimatika dengan cara menyenangkan, maka dengan cepat otak anak akan menyerap metode baru yang canggih ini.