Memberi Pendidikan Seks pada Anak

Teknologi yang semakin maju, tentunya membawa banyak manfaat bagi kehidupan kita, di antaranya, kemudahan dalam menjalin komunikasi dengan yang jauh, penyebaran informasi yang lebih merata, dan memudahkan aktivitas kita sehari-hari.

07 Jun 2023 14:00

Teknologi yang semakin maju, tentunya membawa banyak manfaat bagi kehidupan kita, di antaranya, kemudahan dalam menjalin komunikasi dengan yang jauh, penyebaran informasi yang lebih merata, dan memudahkan aktivitas kita sehari-hari. Di sisi lain, penyebaran informasi yang amat mudah ini, juga bisa membawa sisi negatif, misalnya konten berisi pornografi yang menjadi mudah dijangkau oleh anak-anak. Tanpa pengawasan dan arahan orangtua, perihal ini bisa merusak anak-anak.

Fungsi Pendidikan Seksual pada Anak

Dengan pengetahuan tentang seksual kepada anak, bisa memenuhi rasa ingin tahu anak. Hal ini, berguna untuk mencegah anak melakukan aktivitas seksual yang tidak benar. Selain itu, pendidikan seksual kepada anak juga dapat mencegah anak tidak terkejut saat masuk usia pubertas, dan hal ini bisa mendorong anak menjaga organ reproduksinya, mencegah kehamilan usia dini serta mencegah terjadinya pelecehan seksual.

Cara Memberikan Pendidikan Seksual pada Anak Sesuai Tahapan Usia

Berikut adalah tips untuk memberikan pendidikan seks pada anak berdasarkan rentang usianya.

·        Usia 1-3 tahun

Tentunya, berbicara pada anak-anak dalam rentang usia ini, masih amat sulit, karena si Kecil belum mengerti dengan baik apa yang sedang Ibu bicarakan. Ibu harus pintar mengatur strategi, dengan menggunakan pendekatan dan kata-kata yang sederhana.

Mulailah mengajar anak untuk mengenal nama-nama organ tubuh, hal ini bisa dilakukan sembari memandikan anak atau memakaikannya baju. Jika Ibu mengalami rasa yang kurang nyaman ketika mengajarkan anak, Ibu bisa menggunakan buku bergambar sebagai medianya. Pada usia balita, anak laki-laki senang mengeksplor kemaluannya, hal ini adalah normal dan juga bisa dimanfaatkan untuk pendidikan seks anak.

Contoh, Ibu bisa bertanya tentang apa yang sedang dipegangnya, apa fungsinya dan ajari anak bahwa hal tersebut (memegang kemaluan) semestinya hanya dilakukan di tempat tertutup, dan ketika sedang tidak ada orang lain.

·        Usia 3 - 5tahun

Memberikan pendidikan seksual pada anak untuk usia 3 tahun ke atas bisa dimulai dengan mengenalkan fungsi tubuh dan privasi terhadap dirinya.

Pemahaman tentang Tubuh :

Ø  Nama-nama bagian tubuh yang benar dan apa fungsinya.

Ø  Mengenalkan organ reproduksi perempuan dan laki-laki, yakni vagina dan penis.

Ø  Kenalkan Si Kecil bahwa baik laki-laki maupun perempuan memiliki puting, bokong, hidung, tangan, dan lain-lain.

Ø  Ketahui bahwa tubuh setiap orang berbeda dan tidak masalah kalau terlihat berbeda.

Pada usianya yang sekarang ini, Ibu memberi pendidikan seks lebih lanjut, misalnya mengajari anak tentang rasa malu. Seperti, malu jika dilihat orang lain ketika kita tidak berpakaian atau pakaian kita terbuka.

Anak juga mesti mulai diajari adalah tentang ‘menyentuh’ dan ‘disentuh’. Artinya, anak seharusnya tahu bahwa bagian tubuhnya tertentu tidak boleh disentuh oleh orang lain, anak juga tidak boleh menyentuh bagian tersebut di tubuh orang lain dan orang lain harus meminta izinnya seandainya mesti menyentuh tubuhnya.

·        Usia 5 - 8 tahun

Ada dua hal yang bisa menjadi topik pendidikan seks pada masa sekolah dasar atau puber. Di antaranya, ajari anak mengenai tubuhnya yang sedang berkembang. Misalnya, mengajari anak perempuan tentang pentingnya mengenakan miniset atau bra, untuk menutup payudaranya yang sedang tumbuh dan cara menggunakan pembalut agar kebersihan organ intimnya terjaga.

Contoh lainnya adalah menginformasikan pada anak mengenai pelecehan seksual. Tentunya hal ini tergantung pada penilaian masing-masing orangtua, namun, memberi informasi pada anak sejak dini dinilai lebih baik daripada terlambat. Memberi pendidikan seks seperti ini diharapkan bisa menyelamatkan anak dari bahaya pelecehan seks, pun, anak bisa membantu temannya juga dari bahaya ini.

·        Usia 9-12

Pendidikan seks pada anak remaja menjadi semakin penting, mengingat anak sudah amat mudah untuk mengakses dan terpapar konten pornografi yang bisa memicu banyak hal negatif bagi anak. Dunia pergaulan anak-anak pun menjadi lebih luas, maka Ibu juga perlu untuk memantau siapa dan seperti apa lingkungan sekitar anak.

Mulailah untuk membahas serba-serbi seks yang lebih kompleks dengan anak, meskipun hal ini terdengar canggung, namun sebaiknya anak lebih dulu mengetahui risiko seks, sehingga ia memiliki pilihan dan pengetahuan yang baik.  

Tekanan dari teman-teman sebayanya, rasa penasaran atau kesepian bisa memicu anak untuk melakukan seks terlalu dini. Buat anak mampu memahami, bahwa seks adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang dewasa, dan ada banyak cara lain untuk menunjukkan kasih sayang selain melalui seks, misalnya dengan memberikan hadiah, berbagi sesuatu (misalnya makanan), dst. Anak juga perlu mengetahui jikalau melakukan seks bukanlah sesuatu yang seharusnya dilakukan karena ada tekanan, paksaan atau takut diejek.

Kondisikan anak sedari kecil dengan kebiasaan yang baik, seperti keluar kamar mandi dengan tidak dalam keadaan telanjang. mempelajari nama-nama organ dan bagian tubuhnya. Yang tak kalah penting, beritahu anak bahwa tidak ada yang boleh melihat, bahkan menyentuh bagian tubuh intimnya, kecuali orang tua atau pengasuh yang dipercaya. Suatu saat, ada kalanya ketika anak mulai bertanya mengenai organ reproduksi, saat itulah orang tua dapat mulai menjelaskan dengan memperhatikan usia anak. Berikan juga pemahaman dasar kepada anak bahwa fisik anak laki-laki dan perempuan berbeda. Ketika anak mulai bertanya, orang tua sebaiknya tidak mengabaikan dan risih. Jawablah pertanyaan dari hati ke hati dan terbuka.

Related Articles

Artikel Terbaru