Mendengar anak tiba-tiba
berkata kasar tentu bisa membuat Bunda kaget, lantas marah kepada anak.
Padahal, menanggapi anak yang suka berkata kasar dengan emosi bukanlah solusi
terbaik.
Walau masih kecil, anak adalah peniru yang ulung. Otaknya merekam segala yang ia lihat dan dengar. Perkataan kasar yang pernah ia dengar baik dari Ayah, Bunda, teman-teman, atau tetangga, mudah saja ia ucapkan. Padahal, belum tentu ia mengerti apa arti kata tersebut.
Umumnya, anak berusia di
bawah 5 tahun yang berkata kasar belum paham apa makna di balik umpatan yang ia
ucapkan. Ia bisa berucap seperti itu karena meniru orang yang pernah berkata
kasar di sekitarnya atau bisa juga karena menurutnya kata-kata tersebut
terdengar lucu.
Namun, anak-anak berusia di
atas 5 tahun atau usia sekolah yang mengumpat biasanya sudah mengerti arti dari
kata-kata yang ia ucapkan. Bila tidak mengerti pun, setidaknya mereka mengerti
bahwa kata-kata tersebut tidak pantas dilontarkan. Meski begitu, ia tetap bisa
menggunakan kata tersebut sebagai ekspresi kekesalannya akan sesuatu atau untuk
mendapatkan perhatian dari orang di sekitarnya.
Perilaku anak berkata kasar
tidak bisa diabaikan. Meski begitu, jangan terburu-buru untuk berteriak dan
memarahinya, ya. Respons yang orang tua berikan berperan sangat penting dalam
mengatasi perilaku ini. Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk
meminimalisir kata kasar dan tidak sopan yang keluar dari mulut buah hati Anda:
·
Berikan konsekuensi
·
Jaga kata-kata Anda
·
Tidak bereaksi berlebihan
·
Jangan turuti kemauannya
·
Tawarkan alternatif
·
Ajarkan rasa hormat
·
Buat batasan
·
Berikan contoh yang baik
·
Perkaya kosakatanya
·
Batasi penggunaan gadget
·
Terapkan hukuman
·
Jangan ragu memuji dan memberi penghargaan
Bunda yang punya anak usia prasekolah sebaiknya mulai hati-hati karena mereka sudah mulai mengerti dan menggunakan kata-kata kasar setelah mereka mendengar orang lain menggunakannya. Seperti yang kita tahu, orang dewasa sering sekali menggunakan kata-kata kasar saat mereka merasa jengkel, dan perilaku tersebut bisa menular ke anak.
Jadi Bunda jangan heran bila
suatu saat si kecil merasa tidak senang saat Anda mengganti saluran televisi
dari kartun kegemarannya ke berita sore, ia akan bertingkah seperti layaknya
seorang dewasa dan mengeluarkan kata umpatan untuk mengekspresikan
kejengkelannya. Ia bisa mendapatkan kata ini dari teman sekolahnya yang
menggunakan kata tersebut dan mengira kata tersebut lucu untuk dibagi ke
teman-teman lain. Dan hal ini bisa-bisa menjadi kebiasaan baru si kecil.
Karena penggunaan kata kasar
dan tidak sopan menyebar dengan cepat seperti penularan virus influenza dari
orang dewasa ke anak, dan dari anak yang satu ke anak yang lain, hingga hampir
semua anak di muka bumi terekspos pada julukan nama atau kata kasar, cepat atau
lambat. Jadi jangan salahkan anak Anda karena ia menyerap bahasa kasar ini.
Menghadapi anak suka berkata
kasar memang bukan perkara yang mudah. Tak jarang Bunda pun ikut terpancing
emosi ketika menghadapinya. Oleh karena itu dibutuhkan perhatian dan kesabaran
yang lebih untuk mengatasi kebiasaan perilaku negatif pada anak ini.
Bila tips-tips di atas telah
dilakukan, akan tetapi anak masih suka berkata kasar, jangan ragu untuk meminta
bantuan dari ahlinya ya, Bun. Segera konsultasikan hal ini dengan psikolog
khusus anak, untuk mendapatkan penanganan yang tepat.