Kelainan
tulang belakang pada anak adalah kondisi medis yang melibatkan gangguan pada
struktur, pertumbuhan, atau fungsi tulang belakang. Kelainan ini bisa bersifat
bawaan atau berkembang seiring pertumbuhan anak. Mengetahui jenis kelainan
tulang belakang pada anak, gejala yang mungkin muncul, serta pengelolaan yang
tepat sangat penting untuk memastikan kesehatan dan kualitas hidup anak yang
optimal. Berikut beberapa jenis kelainan tulang belakang pada anak, gejala yang
perlu diwaspadai, dan pendekatan pengelolaan yang mungkin diperlukan.
· Skoliosis
Skoliosis
adalah kelainan yang ditandai oleh lengkungan abnormal pada tulang belakang.
Lengkungan bisa terjadi ke sisi kanan (skoliosis dextroconvex) atau ke sisi
kiri (skoliosis sinistroconvex). Gejala yang mungkin muncul meliputi postur
tubuh yang tidak simetris, bahu atau pinggul yang tidak sejajar,
ketidaknyamanan atau nyeri punggung, serta perubahan bentuk tubuh yang
terlihat.
· Kifosis
Kifosis
adalah kelainan yang ditandai oleh lengkungan berlebihan pada bagian atas
tulang belakang, yang mengakibatkan bungkuk. Gejala yang mungkin muncul
meliputi postur punggung yang tidak simetris, bahu yang miring ke depan,
keluhan nyeri punggung, dan perubahan bentuk tubuh yang terlihat.
·
Lordosis
Lordosis
adalah kelainan yang ditandai oleh lengkungan berlebihan pada bagian bawah
tulang belakang, yang mengakibatkan kelengkungan ke dalam pada daerah pinggang.
Gejala yang mungkin muncul meliputi postur tubuh dengan pinggul menonjol ke
depan, punggung yang terlihat melengkung secara berlebihan, serta
ketidaknyamanan atau nyeri punggung.
·
Spina Bifida
Spina
bifida adalah kelainan perkembangan yang melibatkan ketidaknormalan pada tulang
belakang dan sumsum tulang belakang. Ini dapat menyebabkan kelainan neurologis,
seperti kelumpuhan pada bagian tubuh yang terkait dengan saraf tulang belakang
yang terpengaruh. Gejala yang mungkin muncul termasuk kelumpuhan, masalah
kandung kemih atau usus, serta adanya celah terbuka pada tulang belakang.
·
Diskus Intervertebralis Herniasi
Herniasi
diskus intervertebralis terjadi ketika cakram intervertebralis yang berfungsi
sebagai penyerap kejut antara tulang belakang mengalami pergeseran atau pecah.
Ini dapat menyebabkan nyeri punggung, kaku, serta gejala neurologis seperti
kesemutan, kelemahan, atau mati rasa pada bagian tubuh yang terkait dengan
saraf tulang belakang yang terjepit.
Pengelolaan
dan Perawatan
Penanganan
kelainan tulang belakang pada anak akan bervariasi tergantung pada jenis dan
tingkat keparahannya. Pendekatan pengelolaan yang mungkin dilakukan meliputi:
·
Terapi fisik dan rehabilitasi untuk
memperkuat otot dan memperbaiki postur.
·
Penggunaan penyangga tulang belakang, seperti
korslet atau penyangga khusus, untuk membantu menjaga posisi tulang belakang
yang tepat.
·
Pembedahan jika diperlukan untuk memperbaiki
kelainan tulang belakang yang signifikan atau mengatasi komplikasi yang
berkaitan.
· Terapi penghilangan nyeri dan manajemen gejala lainnya yang dapat muncul.
Kelainan
tulang belakang pada anak dapat memiliki dampak yang signifikan pada kualitas
hidup mereka. Mengenali gejala-gejala yang mungkin muncul dan mencari bantuan
medis yang tepat sangat penting. Dengan diagnosis yang tepat dan pendekatan
pengelolaan yang sesuai, anak-anak dengan kelainan tulang belakang dapat
mendapatkan perawatan yang dibutuhkan dan mendukung pertumbuhan dan
perkembangan yang sehat.