Mengatasi Anak Hiperaktif

Hiperaktif atau hiperaktivitas adalah kondisi ketika anak terus aktif tidak melihat waktu, situasi, dan suasana sekitar.

06 Jun 2023 14:59

Hiperaktif atau hiperaktivitas adalah kondisi ketika anak terus aktif tidak melihat waktu, situasi, dan suasana sekitar. Kondisi ini menyebabkan banyak masalah karena anak yang hiperaktif tidak dapat berkonsentrasi, baik di sekolah maupun di tempat kerja.

Hiperaktivitas juga bisa menyebabkan masalah dalam hubungannya dengan orang-orang sekitar seperti teman, keluarga, guru, dan rekan kerja. Lambat laun, orang yang hiperaktif berisiko mengalami gangguan kecemasan atau depresi karena kondisi tersebut serta reaksi dari orang lain terhadap dirinya.

Penyebab Anak Hiperaktif

 

Hiperaktif adalah gejala dari masalah lain, termasuk penyakit mental dan fisik. Jadi, hiperaktivitas itu sendiri merupakan kondisi, bukan suatu penyakit yang berdiri sendiri. Penyebab paling umum anak hiperaktif adalah sebagai berikut ini.

o   ADHD (attention-deficit hyperactivity disorder).

o   Hipertiroidisme.

o   Gangguan otak dan gangguan saraf pusat.

o   Gangguan psikologis.

Apabila hiperaktif disebabkan oleh kondisi gangguan tiroid, gangguan otak, atau gangguan saraf pusat, anak akan memerlukan pengobatan untuk mengatasi kondisi tersebut.

Bila penyebab hiperaktif adalah gangguan emosional, anak akan memerlukan bantuan dari spesialis kesehatan mental bersamaan dengan pengobatan atau terapi perilaku kognitif.

Ciri- ciri anak hiperaktif

Berikut beberapa ciri anak hiperaktif yang para orangtua harus ketahui.

·         Berlari dan berteriak saat main meski berada di dalam ruangan.

·         Berdiri di tengah kelas dan berjalan-jalan ketika guru sedang bicara.

·         Bergerak dengan cepat sampai menabrak orang lain atau barang-barang.

·         Bermain terlalu kasar sampai melukai anak lain bahkan diri sendiri.

·         Bicara terus menerus.

·         Sering mengganggu orang lain.

·         Bergerak meski sedang duduk.

·         Gelisah dan ingin mengambil mainan.

·         Kesulitan untuk fokus dan duduk diam saat makan atau bermain.

Cara Mengatasi Anak Hiperaktif

 

Mungkin Anda pernah merasa bingung atau kewalahan melihat tingkah anak Anda yang hiperaktif, bergerak kesana kemari dan tak bisa sedikitpun untuk diam duduk manis. Berikut adalah cara mengatasi anak hiperaktif dengan efektif:

1.   Kurangi Hal Yang Membuat Anak Tidak fokus Mengerjakan Tugas

Seorang anak yang hiperaktif biasanya tidak menyukai hal-hal yang membutuhkan konsentrasi, seperti dalam mengerjakan tugas PR, dan ini menjadi tantangan baginya. Karena ia akan mudah terpancing untuk melakukan hal lain yang membutuhkan aktivitas fisik yang terus bergerak atau memainkan benda yang ada disekitarnya.

2.   Bersikap Tegas Tapi Tidak Perlu Memarahinya

Bila ternyata dalam aktivitas atau bermainnya seorang anak hiperaktif sudah berlebihan diluar batas. Misalnya bila seorang anak hiperaktif merusak mainan atau benda di dalam rumah, Anda pun bisa bersikap tegas namun tidak perlu memarahinya.

3. Tunjukan Bahwa Apa Yang Ia Rasakan Anda Juga Turut Merasakannya

Saat anak Anda merasa gembira dan senang, tunjukan padanya bahwa Anda juga merasa gembira bila melihat ia gembira. Begitu pula saat anak merasa sedih tunjukan perhatian Anda.

4.   Tunjukan Bahwa Anda Menghargainya

Usahakan untuk terus selalu memberikan kasih sayang dengan cara menghargai dan memberi pujian bila ia melakukan perbuatan baik. Bukan hanya sekedar mengatakan terima kasih saat ia membantu Anda, tapi sebutkan juga cara yang ia lakukan untuk membantu Anda.

5.   Turut Berinteraksi Dengan Anak

Meskipun anak hiperaktif lebih suka sibuk bermain sendiri, tapi cobalah perlahan Anda juga terlibat dan berinteraksi dengannya saat bermain tanpa harus mengejutkannya.

6.   Jangan Batasi Anak Bermain

Karena selama anak tidak menghentikan sendiri aktivitasnya, dia masih punya sisa energi, dan jika energi tersebut tidak dikeluarkan, maka tingkat hiperaktif anak semakin meningkat.

Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan anak hiperaktif. Namun, kondisi ini dapat dikelola melalui dukungan dan pendidikan yang tepat untuk orang tua dan anak. Selain itu, dokter juga dapat memberikan obat untuk mengontrol gejala ADHD yang muncul dan menganjurkan terapi.

Related Articles

Artikel Terbaru