Mengapa Si Kecil Susah Diajak Tidur

Bagi beberapa orangtua, menidurkan anak adalah perjuangan yang memakan waktu berjam-jam.

05 Jun 2023 16:47

Bagi beberapa orangtua, menidurkan anak adalah perjuangan yang memakan waktu berjam-jam. Sementara beberapa lainnya harus bangun tengah malam untuk membantu anak mereka kembali tidur. Masalah anak tidak bisa tidur nyenyak adalah momok yang sering membuat orangtua stres dan cemas. Terlebih, anak memerlukan waktu tidur yang cukup, untuk menunjang tumbuh kembangnya. Apa yang jadi penyebab anak tidak bisa tidur nyenyak di malam hari?

Kemungkinan penyebab anak tidak bisa tidur. Mencakup penelitian selama lebih dari 30 tahun, para peneliti mengidentifikasi 10 alasan terbesar masalah tidur yang terjadi pada anak-anak usia satu hingga 10 tahun.

Sepuluh dari faktor-faktor tersebut didukung dalam beberapa penelitian yang ketat. Faktor-faktor ini termasuk dalam tiga "lensa" yang dapat digunakan untuk memahami dari mana masalah tidur anak-anak berasal, yakni biologis, psikologis, dan lingkungan. Berikut ini dijelaskan satu-persatu:

1.  Faktor Biologis

 

Ada dua alasan mengapa anak-anak mengembangkan masalah tidur yang berasal dari faktor biologis mereka, yaitu temperamen dan usia. Temperamen, atau watak, adalah kepribadian yang dimiliki seseorang.

 Bayi yang tampak lebih rewel atau mudah tersinggung akan kesulitan merespons perubahan dan mungkin tidak mudah beradaptasi. Bayi dengan tipe temperamen seperti ini kemungkinan besar akan mengalami masalah tidur di masa kanak-kanak.

Seiring bertambahnya usia anak, mereka cenderung tidak mengalami masalah tidur. Ini mungkin karena otak mereka dapat mengelola proses yang diperlukan untuk menenangkan diri di malam hari dengan lebih baik, atau karena mereka lebih mandiri dalam rutinitas sebelum tidur.

2.  Faktor Psikologis 

Anak-anak dengan masalah kesehatan mental cenderung memiliki lebih banyak masalah tidur, meskipun tidak ada diagnosisnya. Ada dua kelompok masalah yang terkait dengan masalah tidur, yaitu masalah internal (seperti kecemasan dan depresi) dan masalah eksternal (masalah dengan mengikuti aturan dan fokus).

Masalah internal dapat membuat anak lebih sulit untuk tenang dan tertidur, karena tingkat stres yang lebih tinggi. Sementara masalah eksternal dapat membuat aturan dan rutinitas lebih sulit untuk diikuti oleh anak-anak, yang kemudian membuat lebih sulit untuk tidur.

3.  Faktor Lingkungan 

Lebih banyak penggunaan gawai dikaitkan dengan lebih banyak masalah tidur. Ini terutama terjadi ketika anak-anak menggunakan gawai di kamar tidur mereka atau mendekati waktu tidur. Layar gawai dapat mencegah melatonin (hormon tidur) melakukan tugasnya, yaitu menyebabkan kantuk. Bermain gawai juga dapat membuat pikiran anak-anak tetap waspada, terutama jika mereka sedang bermain game atau menonton acara yang menarik.

 

Untuk mengatasi insomnia pada anak, ada beberapa kebiasaan tidur yang baik atau sleep hygiene yang bisa Bunda terapkan, yaitu:

·         Ciptakan kamar tidur yang nyaman

·         Bantu anak-anak untuk tidur sendiri

·         Tetapkan jadwal tidur

·         Kembangkan rutinitas waktu tidur yang jelas dan konsisten.

·         Lakukan kegiatan sederhana

·         Batasi peralatan elektronik di kamar tidur

·         Ajak anak melakukan aktivitas fisik di siang hari, tapi jangan sampai terlalu kelelahan.

Intinya, jangan biarkan insomnia pada anak terjadi berlarut-larut. Jika insomnia pada anak telah berlangsung selama kurang lebih 3 minggu, sebaiknya segera hubungi dokter untuk memastikan penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Related Articles

Artikel Terbaru