Sebagai makhluk sosial dan
selalu berhubungan dengan manusia lain, kita harus belajar berbagi. Konsep
tentang berbagi sebaiknya diajarkan dari sejak usia dini dan selalu diterapkan
pada kegiatan sehari-hari, di lingkungan rumah maupun di luar rumah.
Minta anak meminjamkan
mainannya kepada orang tua dan katakan padanya akan mengembalikan mainan
tersebut setelah selesai. Ajak anak ke taman bermain atau tempat dimana anak dapat
bertemu anak-anak lain.
Anak jadi belajar bahwa
permainan yang tersedia bukan semua miliknya dan setiap anak harus bergantian
bila ingin bermain atau menggunakan mainan. Kalau anak merengek dan memaksa
ingin memainkan mainan yang sedang dimainkan anak lain atau tidak mau berbagi
dengan anak lain, cari cara agar anak bisa tetap bermain.
Misalnya, ajak ia bertukar
mainan dengan anak itu atau bermain bersama. Cara seperti ini membuat anak
tetap bisa bermain mainan yang ia inginkan dan anak lain juga bisa mencoba
mainan lain. Tidak perlu memaksa anak untuk berbagi semua yang dimiliki. Sebelum
bermain dengan temannya, biarkan anak memilih mainan atau benda apa yang boleh
dimainkan bersama. Dengan demikian anak akan sadar, berbagi tidak berlaku untuk
segala hal.
Cara Paling Efektif Mengajarkan Anak Berbagi
Pada dasarnya, berbagi bukan
sifat alamiah balita. Tetapi hal ini bisa Anda ajarkan dan latih sehingga
balita tahu bahwa berbagi merupakan bentuk kepedulian terhadap orang lain. Ini
beberapa cara sederhana namun efektif untuk mengenalkan anak tentang berbagi:
a)
Berbagi
benda milik Anda
Beberapa
benda memang berbahaya atau berharga untuk dimainkan balita, seperti benda
tajam atau smart phone. Tapi cobalah untuk tetap berbagi. Misalnya, membolehkan
dia bermain dengan kunci, minum dari gelas favorit Anda, atau mencoba sepatu
Anda.
b)
Give
and take
Waktu
makan bersama, tawarkan si kecil saus makanan sambil berkata betapa
menyenangkannya berbagi. Setelah anak menuangkan saus ke makanannya, minta dia
untuk menyerahkannya kembali ke Anda, ini menunjukkan bahwa give and take juga
bagian dari konsep berbagi.
c)
Mulai
sejak dini
Mainan
bisa menjadi kesempatan pertama balita belajar berbagi. Latih dia sejak bayi
untuk bergantian memainkan mainan yang sama. Contohnya, beri dia mainan setelah
itu Anda ambil dan mainkan, kemudian kembalikan lagi kepadanya, begitu
seterusnya. Ini membantu mengajarkan si kecil bahwa dia dapat berbagi mainan
dengan orang lain dan tetap bisa bersenang-senang.
d)
Memberikan
bantuan
Usai
makan, Anda juga bisa mengajarkannya untuk berbagi tugas. Minta dia membantu
Anda beres-beres. Berikan balita tugas-tugas ringan seperti membawa piring atau
mangkuknya ke dapur. Hindari memintanya membawa barang pecah belah atau tajam.
Ini berguna untuk mengenalkannya soal berbagi dan membantu orang lain.
e)
Menawarkan
makan minum
Saat
acara keluarga di rumah, ajak si kecil untuk menawarkan minuman ke orang lain. Jangan
paksa kalau dia menolak. Bujuk dia dengan perkataan. Selain mengajarkan
berbagi, ini juga membuat balita belajar bersikap sopan terhadap orang lain.
f)
Bermain
bersama
Jadikan
ajang bermain bersama balita untuk mengenalkannya tentang berbagi. Saat si
kecil asyik bermain, ikutlah bersamanya bermain, sambil tanyakan apakah dia mau
memakai blok yang Anda gunakan. Ini mengajarkan padanya bahwa bermain bersama
dan berbagi itu juga menyenangkan. Jika dia menolak, Anda tidak usah memaksa.
Cobalah beberapa saat lagi.
Manfaat Mengajari Anak Berbagi Sejak Dini
Kepedulian terhadap orang
lain atau sosial ini termasuk salah satu bentuk dari kecerdasan Emotional
Quotient (EQ) anak. Ketika anak sejak
dini sudah diajarkan konsep berbagi dan muncullah sikap-sikap tersebut berarti
anak memiliki Emotional Quotient (EQ) yang bagus. Selain memiliki tujuan baik,
konsep berbagi memiliki banyak manfaat untuk anak-anak diantaranya:
a. Menumbuhkan
Sikap Empati
b. Menumbuhkan Sikap Menolong dan Bergaul
c. Menumbuhkan Sikap Bersyukur
Saat anak telah diajarkan
mengenai konsep berbagi sejak dini, anak akan memperoleh manfaat tersebut
sebagai bekal tumbuh kembangnya ketika sudah dewasa. Anak-anak akan memiliki
kepribadian yang baik serta hangat terhadap lingkungan sekitarnya. Kita sebagai
orang tua akan merasakan betapa bermanfaatnya konsep berbagi yang telah di
ajarkan kepada anak. Anak pun akan menghormati dan patuh kepada orang tua.
Sehingga terciptalah hubungan yang harmonis antara anak dan orang tua.