Bilingual
adalah kemampuan seseorang dalam berkomunikasi menggunakan lebih dari satu
bahasa, dalam hal ini dua bahasa. Sementara itu, multilingual mengacu pada
kemampuan berkomunikasi menggunakan lebih dari dua bahasa.
Telah banyak studi menyebutkan, anak-anak dan orang dewasa dengan kemampuan dwi atau multibahasa dikaitkan dengan tingkat kecerdasan intelektual yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang-orang yang tidak memiliki kemampuan tersebut. Inilah mengapa, orang tua berlomba-lomba untuk melatih anak bercakap dengan dua atau lebih bahasa sejak dini.
Manfaat
Belajar Dua Bahasa
Menguasai
dua bahasa membuat anak berpikiran lebih terbuka dan sensitif pada orang lain.
Dengan menjadi bilingual, anak memiliki kesadaran tentang sudut pandang orang
lain. Sejak usia dini anak menyadari kalau orang memiliki perspektif yang
berbeda.
Penelitian lain menyatakan anak bilingual memiliki kemampuan mendengar lebih kuat. Pada lingkungan yang bising, anak bilingual lebih baik dalam mendeteksi suara yang berbeda. Dibanding anak yang menggunakan satu bahasa, anak bilingual memiliki fokus perhatian lebih besar, resisten terhadap distraksi, dan responsif. Tumbuh sebagai anak bilingual juga berarti memahami dua budaya yang berbeda, manfaatnya, anak memiliki jaringan sosial lebih luas dan menyadari adanya perbedaan budaya.
Manfaat
Lingkungan Bilingual
Bunda, ada beberapa manfaat
lingkungan bilingual bagi anak:
· Anak yang menikmati
pendidikan multi bahasa bisa mentransfer pengetahuan satu bahasa ke bahasa
lain. Transfer pengetahuan ini memberi pemahaman lebih besar dalam struktur
bahasa dan juga meningkatkan kosa-kata
· Anak yang dibesarkan
dengan lebih dari satu bahasa bisa menguasai kedua bahasa seperti anak yang
dibesarkan dengan satu bahasa.
· Anak dalam lingkungan
multi bahasa memiliki perasaan bahasa lebih besar dan memahami bahasa sebagai
alat untuk tujuan komunikasi.
· Anak yang dibesarkan
di lingkungan bilingual memiliki fasilitas lebih besar untuk lancar menyerap
bahasa asing di masa yang akan datang.
Di sisi lain ada juga
beberapa poin yang dinilai sebagai efek negatif dari lingkungan bilingual:
· Anak yang dibesarkan
di lingkungan bilingual memiliki risiko tidak menguasai kedua bahasa, dan
kesulitan menyelesaikan pendidikan formal.
· Anak yang berada di
lingkungan bilingual memiliki risiko terisolasi oleh lingkungan atau
diolok-olok oleh teman sebaya ketika berbicara dalam bahasa asing. Olok-olok
ini bisa memberi efek kemunduran pada rasa percaya diri anak.
· Kesukaran bicara pada anak, baik karena kondisi fisik atau kesulitan dalam pelafalan bahasa.
Cara
Mendidik Anak Menjadi Bilingual
Bagaimana caranya mendidik anak untuk bisa
berkomunikasi dengan dua bahasa atau lebih? Ibu dan ayah bisa mencoba dua cara
berikut ini.
- Menggunakan
Bahasa Lain di Rumah
Cara pertama adalah menggunakan bahasa lain untuk berkomunikasi di rumah. Misalnya, jika ibu dan ayah membiasakan anak untuk memakai Bahasa Indonesia saat berada di luar rumah, gantilah bahasa komunikasi di rumah dengan bahasa lainnya. Misalnya bahasa Inggris atau Mandarin.
- Satu Bahasa untuk Ibu dan Ayah
Cara mendidik anak menjadi seorang
bilingual adalah menggunakan bahasa yang berbeda untuk berkomunikasi dengan
ayah dan ibu. Contohnya, Si Kecil menggunakan Bahasa Indonesia kepada ayah,
sedangkan komunikasi dengan ibu menggunakan bahasa Inggris atau Mandarin.
- Ajak anak bernyanyi atau membaca buku berbahasa
lain bersama-sama.
- Manfaatkan teknologi, tetapi tetap perhatikan
batasannya.
- Bisa juga menggunakan media lain, seperti
permainan balok huruf atau papan acak kata.
- Ikut serta dalam kelompok bilingual.
Memang benar, melatih anak menjadi pribadi yang cerdas
dan mampu menguasai berbagai bahasa pasti tidak mudah untuk dilakukan. Namun,
pastikan ibu tetap sabar dan konsisten saat melakukannya. Selalu ingat, anak berusaha
lebih keras saat ia belajar, karena semua hal terasa baru baginya.