Mendidik Anak Menjadi Bilingual

Bilingual adalah kemampuan seseorang dalam berkomunikasi menggunakan lebih dari satu bahasa, dalam hal ini dua bahasa.

26 Jun 2023 16:32

Bilingual adalah kemampuan seseorang dalam berkomunikasi menggunakan lebih dari satu bahasa, dalam hal ini dua bahasa. Sementara itu, multilingual mengacu pada kemampuan berkomunikasi menggunakan lebih dari dua bahasa.

Telah banyak studi menyebutkan, anak-anak dan orang dewasa dengan kemampuan dwi atau multibahasa dikaitkan dengan tingkat kecerdasan intelektual yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang-orang yang tidak memiliki kemampuan tersebut. Inilah mengapa, orang tua berlomba-lomba untuk melatih anak bercakap dengan dua atau lebih bahasa sejak dini. 

Manfaat Belajar Dua Bahasa

Menguasai dua bahasa membuat anak berpikiran lebih terbuka dan sensitif pada orang lain. Dengan menjadi bilingual, anak memiliki kesadaran tentang sudut pandang orang lain. Sejak usia dini anak menyadari kalau orang memiliki perspektif yang berbeda.

Penelitian lain menyatakan anak bilingual memiliki kemampuan mendengar lebih kuat. Pada lingkungan yang bising, anak bilingual lebih baik dalam mendeteksi suara yang berbeda. Dibanding anak yang menggunakan satu bahasa, anak bilingual memiliki fokus perhatian lebih besar, resisten terhadap distraksi, dan responsif. Tumbuh sebagai anak bilingual juga berarti memahami dua budaya yang berbeda, manfaatnya, anak memiliki jaringan sosial lebih luas dan menyadari adanya perbedaan budaya.

Manfaat Lingkungan Bilingual

Bunda, ada beberapa manfaat lingkungan bilingual bagi anak:

·       Anak yang menikmati pendidikan multi bahasa bisa mentransfer pengetahuan satu bahasa ke bahasa lain. Transfer pengetahuan ini memberi pemahaman lebih besar dalam struktur bahasa dan juga meningkatkan kosa-kata

·       Anak yang dibesarkan dengan lebih dari satu bahasa bisa menguasai kedua bahasa seperti anak yang dibesarkan dengan satu bahasa.

·    Anak dalam lingkungan multi bahasa memiliki perasaan bahasa lebih besar dan memahami bahasa sebagai alat untuk tujuan komunikasi.

·        Anak yang dibesarkan di lingkungan bilingual memiliki fasilitas lebih besar untuk lancar menyerap bahasa asing di masa yang akan datang.

Di sisi lain ada juga beberapa poin yang dinilai sebagai efek negatif dari lingkungan bilingual:

·     Anak yang dibesarkan di lingkungan bilingual memiliki risiko tidak menguasai kedua bahasa, dan kesulitan menyelesaikan pendidikan formal.

·        Anak yang berada di lingkungan bilingual memiliki risiko terisolasi oleh lingkungan atau diolok-olok oleh teman sebaya ketika berbicara dalam bahasa asing. Olok-olok ini bisa memberi efek kemunduran pada rasa percaya diri anak.

·       Kesukaran bicara pada anak, baik karena kondisi fisik atau kesulitan dalam pelafalan bahasa.

Cara Mendidik Anak Menjadi Bilingual

Bagaimana caranya mendidik anak untuk bisa berkomunikasi dengan dua bahasa atau lebih? Ibu dan ayah bisa mencoba dua cara berikut ini. 

  • Menggunakan Bahasa Lain di Rumah

Cara pertama adalah menggunakan bahasa lain untuk berkomunikasi di rumah. Misalnya, jika ibu dan ayah membiasakan anak untuk memakai Bahasa Indonesia saat berada di luar rumah, gantilah bahasa komunikasi di rumah dengan bahasa lainnya. Misalnya bahasa Inggris atau Mandarin.

  • Satu Bahasa untuk Ibu dan Ayah

Cara mendidik anak menjadi seorang bilingual adalah menggunakan bahasa yang berbeda untuk berkomunikasi dengan ayah dan ibu. Contohnya, Si Kecil menggunakan Bahasa Indonesia kepada ayah, sedangkan komunikasi dengan ibu menggunakan bahasa Inggris atau Mandarin.

  • Ajak anak bernyanyi atau membaca buku berbahasa lain bersama-sama.
  • Manfaatkan teknologi, tetapi tetap perhatikan batasannya.
  • Bisa juga menggunakan media lain, seperti permainan balok huruf atau papan acak kata.
  • Ikut serta dalam kelompok bilingual. 

Memang benar, melatih anak menjadi pribadi yang cerdas dan mampu menguasai berbagai bahasa pasti tidak mudah untuk dilakukan. Namun, pastikan ibu tetap sabar dan konsisten saat melakukannya. Selalu ingat, anak berusaha lebih keras saat ia belajar, karena semua hal terasa baru baginya.

Related Articles

Artikel Terbaru