Sudah
menjadi tugas orang tua untuk memastikan bahwa anak mengalami pertumbuhan dan
perkembangan sesuai dengan usianya. Selain itu, orang tua juga perlu
mengajarkan berbagai hal positif untuk membantu membentuk karakter anak, salah
satunya adalah mengajarkan berpikir kritis.
Berpikir kritis adalah kemampuan untuk menggambarkan, menganalisis, dan menilai semua informasi yang diperoleh untuk dicari kesatuan dan keasliannya. Berpikir kritis akan membantu anak untuk bisa membentuk ide dan opini. Selain itu, pola berpikir ini juga membantu anak mengetahui apakah seseorang itu baik atau tidak. Berpikir kritis juga membuat anak lebih memahami diri mereka sendiri, dan membantu memiliki motivasi dan tujuan dalam hidup.
Cara
Melatih Anak Berpikir Kritis
Proses
berpikir kritis mengharuskan anak mengambil informasi, menganalisa, dan
memberikan penilaian mengenai hal tersebut. Saat anak-anak menerima informasi
baru, sebenarnya anak sedang mengoleksi informasi tersebut dan menyimpannya. Mengolah
informasi tersebut adalah proses berpikir kritis. Selain itu, berikut ini
adalah cara melatih anak mengolah informasi untuk berpikir kritis:
1.
Ajarkan
Keterampilan Memecahkan Masalah
Ajari
anak untuk membuat langkah-langkah pemecahan masalah sebelum akhirnya menemukan
solusi. Misalnya, ketika anak memecahkan vas bunga, anak perlu tahu kalau
solusi untuk hal tersebut bukan hanya meminta maaf.
2.
Bantu
Anak Mengevaluasi Informasi
Anak
harus dilatih untuk tidak langsung memercayai satu hal yang sebenarnya belum
tentu benar. Bantu anak-anak mempelajari keterampilan ini dengan mengajari
mereka untuk mengevaluasi informasi baru. Mintalah anak untuk memikirkan dari
mana atau dari siapa informasi itu berasal. Tanya juga apa kaitannya dan
mengapa informasi itu tergolong penting atau tidak penting.
3.
Membantu
Anak Menemukan Minatnya
Ketika
anak-anak sangat tertarik pada suatu topik, mereka akan lebih terlibat dan mau
bereksperimen. Proses memperluas pengetahuan anak dapat menciptakan banyak
peluang untuk anak berpikir kritis.
4.
Mendorong
Rasa Ingin Tahu
Bantu anak untuk “mengejar” rasa ingin tahunya. Menuntaskan
rasa ingin tahu bisa jadi cara belajar anak untuk mengenal dunia. Coba
juga untuk mendorong anak-anak mengeksplorasi, mengajukan pertanyaan, atau
melakukan berbagai hal secara berbeda.
5.
Keinginan untuk Belajar
Bantu anak-anak berpikir lebih dalam tentang berbagai hal
dengan menanamkan kecintaan untuk belajar dan keinginan untuk memahami cara
kerja berbagai hal. Cari jawaban atas semua pertanyaan “mengapa”.
Manfaat Melatih Anak Berpikir Kritis

Memiliki pola pikir kritis dapat membantu mengurangi risiko
terjadinya misi informasi. Selain itu, anak juga dapat memperoleh pemahaman
yang lebih mendalam tentang kehidupan. Beberapa manfaat mengajari anak berpikir
kritis yaitu:
1.
Meningkatkan peluang keberhasilan akademik
Pemikir kritis adalah pembelajar yang aktif. Kebiasaan diri
yang selalu ingin tahu, penalaran, dan keterampilan memecahkan masalah
mendorong anak untuk mempelajari konsep baru secara mendalam, yang tercermin
dalam kesuksesan pendidikan dan karir mereka.
2.
Meningkatkan kemampuan anak dalam mengambil keputusan
Tanpa kemampuan berpikir kritis, mereka tidak akan dapat
mengambil keputusan yang bermanfaat bagi masyarakat, dan tidak akan mampu
memecahkan masalah sehari-hari. Misalnya, dokter dan peneliti tidak dapat
menemukan terapi untuk penyakit umum, ilmuwan tidak akan bisa menyelesaikan
masalah pemanasan global, dan lainnya.
3.
Membantu anak melihat dunia dengan cara yang lebih masuk akal
Kemampuan berpikir kritis juga membantu anak melihat dunia dengan
cara yang lebih masuk akal. Sebab, mereka terlatih untuk mencerna dan memahami
semua informasi yang didapatkan, sehingga bisa memberikan opini yang tepat.
Lebih pentingnya lagi, pola berpikir kritis juga membuat anak mampu menilai
baik dan buruk dalam kehidupan.
4.
Mempermudah menemukan solusi saat menghadapi masalah
Memiliki kreativitas dan keterampilan pemecahan masalah akan
membuat anak-anak generasi saat ini, mampu menghasilkan solusi yang inovatif
dan berorientasi pada hasil.
5.
Mengurangi tingkat distraksi sekaligus meningkatkan fokus
anak
Keterampilan berpikir kritis membantu anak-anak untuk fokus
pada tujuan dengan mengurangi tingkat distraksi yang kerap terjadi. Tidak hanya
itu, kemampuan ini juga membantu meningkatkan kesehatan mental anak, dan
memberi mereka arah yang tepat untuk mencapai tujuan.
Tidak ada satu metode yang paling
efektif untuk melatih anak berpikir kritis. Pada akhirnya, seiring dengan
perjalanan waktu dan pertambahan usia, anak akan menemukan caranya sendiri. Sudah
menjadi tugas orang tua untuk mendampingi, mengupayakan, dan memberikan ruang
yang besar sebagai cara anak untuk berpikir kritis.
Terkadang, anak-anak sering mengajukan
pertanyaan yang membuat orang tua emosi. Bisa jadi karena pertanyaan yang
berulang ataupun pertanyaan yang memang terkesan tidak masuk akal bagi orang
tua. Seringnya, orang tua malah tidak menjawab rasa ingin tahu anak dan malah
meminta mereka untuk tidak mengajukan pertanyaan lagi.
Ini adalah sesuatu yang salah. Ketika
orang tua berhenti menjawab, di situ juga minat anak akan hal-hal baru akan
berkurang. Pasalnya, orang tua tidak mampu memberikan ruang kepada anak untuk
memperluas imajinasi dan pertanyaan-pertanyaannya.
Jadi, jangan bosan untuk menjawab
pertanyaan anak. Ketika anak-anak diajari sejak usia muda bagaimana berpikir
kritis, anak akan tumbuh percaya diri dengan kemampuannya sendiri.