A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: fopen(/var/cpanel/php/sessions/ea-php74/ci_session05e5dcace6612a140605a6201f61fd560593f360): failed to open stream: Disk quota exceeded

Filename: drivers/Session_files_driver.php

Line Number: 176

Backtrace:

File: /home/dolr2689/public_html/application/controllers/Post.php
Line: 9
Function: __construct

File: /home/dolr2689/public_html/index.php
Line: 315
Function: require_once

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: session_start(): Failed to read session data: user (path: /var/cpanel/php/sessions/ea-php74)

Filename: Session/Session.php

Line Number: 143

Backtrace:

File: /home/dolr2689/public_html/application/controllers/Post.php
Line: 9
Function: __construct

File: /home/dolr2689/public_html/index.php
Line: 315
Function: require_once

Melatih Anak Berpikir Kritis - Dolant Life

Melatih Anak Berpikir Kritis

Sudah menjadi tugas orang tua untuk memastikan bahwa anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan usianya.

05 Jun 2023 15:00

Sudah menjadi tugas orang tua untuk memastikan bahwa anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan usianya. Selain itu, orang tua juga perlu mengajarkan berbagai hal positif untuk membantu membentuk karakter anak, salah satunya adalah mengajarkan berpikir kritis.

Berpikir kritis adalah kemampuan untuk menggambarkan, menganalisis, dan menilai semua informasi yang diperoleh untuk dicari kesatuan dan keasliannya. Berpikir kritis akan membantu anak untuk bisa membentuk ide dan opini. Selain itu, pola berpikir ini juga membantu anak mengetahui apakah seseorang itu baik atau tidak. Berpikir kritis juga membuat anak lebih memahami diri mereka sendiri, dan membantu memiliki motivasi dan tujuan dalam hidup.

Cara Melatih Anak Berpikir Kritis

Proses berpikir kritis mengharuskan anak mengambil informasi, menganalisa, dan memberikan penilaian mengenai hal tersebut. Saat anak-anak menerima informasi baru, sebenarnya anak sedang mengoleksi informasi tersebut dan menyimpannya. Mengolah informasi tersebut adalah proses berpikir kritis. Selain itu, berikut ini adalah cara melatih anak mengolah informasi untuk berpikir kritis:

1.    Ajarkan Keterampilan Memecahkan Masalah

Ajari anak untuk membuat langkah-langkah pemecahan masalah sebelum akhirnya menemukan solusi. Misalnya, ketika anak memecahkan vas bunga, anak perlu tahu kalau solusi untuk hal tersebut bukan hanya meminta maaf.

2.    Bantu Anak Mengevaluasi Informasi

Anak harus dilatih untuk tidak langsung memercayai satu hal yang sebenarnya belum tentu benar. Bantu anak-anak mempelajari keterampilan ini dengan mengajari mereka untuk mengevaluasi informasi baru. Mintalah anak untuk memikirkan dari mana atau dari siapa informasi itu berasal. Tanya juga apa kaitannya dan mengapa informasi itu tergolong penting atau tidak penting.

3.    Membantu Anak Menemukan Minatnya

Ketika anak-anak sangat tertarik pada suatu topik, mereka akan lebih terlibat dan mau bereksperimen. Proses memperluas pengetahuan anak dapat menciptakan banyak peluang untuk anak berpikir kritis.

4.    Mendorong Rasa Ingin Tahu

Bantu anak untuk “mengejar” rasa ingin tahunya. Menuntaskan rasa ingin tahu bisa jadi cara belajar anak untuk mengenal dunia.  Coba juga untuk mendorong anak-anak mengeksplorasi, mengajukan pertanyaan, atau melakukan berbagai hal secara berbeda.

5.    Keinginan untuk Belajar

Bantu anak-anak berpikir lebih dalam tentang berbagai hal dengan menanamkan kecintaan untuk belajar dan keinginan untuk memahami cara kerja berbagai hal. Cari jawaban atas semua pertanyaan “mengapa”.

Manfaat Melatih Anak Berpikir Kritis

Memiliki pola pikir kritis dapat membantu mengurangi risiko terjadinya misi informasi. Selain itu, anak juga dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang kehidupan. Beberapa manfaat mengajari anak berpikir kritis yaitu:

1.    Meningkatkan peluang keberhasilan akademik

Pemikir kritis adalah pembelajar yang aktif. Kebiasaan diri yang selalu ingin tahu, penalaran, dan keterampilan memecahkan masalah mendorong anak untuk mempelajari konsep baru secara mendalam, yang tercermin dalam kesuksesan pendidikan dan karir mereka.

2.    Meningkatkan kemampuan anak dalam mengambil keputusan

Tanpa kemampuan berpikir kritis, mereka tidak akan dapat mengambil keputusan yang bermanfaat bagi masyarakat, dan tidak akan mampu memecahkan masalah sehari-hari. Misalnya, dokter dan peneliti tidak dapat menemukan terapi untuk penyakit umum, ilmuwan tidak akan bisa menyelesaikan masalah pemanasan global, dan lainnya.

3.    Membantu anak melihat dunia dengan cara yang lebih masuk akal

Kemampuan berpikir kritis juga membantu anak melihat dunia dengan cara yang lebih masuk akal. Sebab, mereka terlatih untuk mencerna dan memahami semua informasi yang didapatkan, sehingga bisa memberikan opini yang tepat. Lebih pentingnya lagi, pola berpikir kritis juga membuat anak mampu menilai baik dan buruk dalam kehidupan.

4.    Mempermudah menemukan solusi saat menghadapi masalah

Memiliki kreativitas dan keterampilan pemecahan masalah akan membuat anak-anak generasi saat ini, mampu menghasilkan solusi yang inovatif dan berorientasi pada hasil.

5.    Mengurangi tingkat distraksi sekaligus meningkatkan fokus anak

Keterampilan berpikir kritis membantu anak-anak untuk fokus pada tujuan dengan mengurangi tingkat distraksi yang kerap terjadi. Tidak hanya itu, kemampuan ini juga membantu meningkatkan kesehatan mental anak, dan memberi mereka arah yang tepat untuk mencapai tujuan.

Tidak ada satu metode yang paling efektif untuk melatih anak berpikir kritis. Pada akhirnya, seiring dengan perjalanan waktu dan pertambahan usia, anak akan menemukan caranya sendiri. Sudah menjadi tugas orang tua untuk mendampingi, mengupayakan, dan memberikan ruang yang besar sebagai cara anak untuk berpikir kritis.

Terkadang, anak-anak sering mengajukan pertanyaan yang membuat orang tua emosi. Bisa jadi karena pertanyaan yang berulang ataupun pertanyaan yang memang terkesan tidak masuk akal bagi orang tua. Seringnya, orang tua malah tidak menjawab rasa ingin tahu anak dan malah meminta mereka untuk tidak mengajukan pertanyaan lagi.

Ini adalah sesuatu yang salah. Ketika orang tua berhenti menjawab, di situ juga minat anak akan hal-hal baru akan berkurang. Pasalnya, orang tua tidak mampu memberikan ruang kepada anak untuk memperluas imajinasi dan pertanyaan-pertanyaannya.

Jadi, jangan bosan untuk menjawab pertanyaan anak. Ketika anak-anak diajari sejak usia muda bagaimana berpikir kritis, anak akan tumbuh percaya diri dengan kemampuannya sendiri.

Related Articles

Artikel Terbaru