Tuberkulosis
(TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis. Meskipun tuberkulosis biasanya terkait dengan infeksi paru-paru,
bakteri ini juga dapat menyerang organ lain dalam tubuh, seperti otak, tulang,
dan ginjal. Bayi dan anak-anak berisiko tinggi terkena tuberkulosis, karena
sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya matang. Oleh karena itu,
imunisasi diperlukan untuk melindungi bayi dari penyakit yang serius ini.
Salah
satu vaksin yang digunakan untuk mencegah tuberkulosis pada bayi adalah vaksin
BCG (Bacillus Calmette-Guérin). Berikut ini adalah informasi lengkap mengenai
imunisasi BCG dan pentingnya vaksinasi untuk mencegah tuberkulosis pada bayi.
Apa
itu vaksin BCG?
Vaksin
BCG adalah vaksin hidup yang mengandung bakteri Mycobacterium bovis yang
dilemahkan. Vaksin ini menginduksi respons imun tubuh untuk melawan bakteri
penyebab tuberkulosis. BCG adalah singkatan dari Bacillus Calmette-Guérin, yang
merupakan nama peneliti yang mengembangkan vaksin ini.
Kapan vaksin BCG diberikan?
Vaksin
BCG biasanya diberikan kepada bayi pada saat lahir atau dalam beberapa bulan
pertama kehidupan. Pemberian vaksin ini pada usia dini penting karena bayi
memiliki risiko tinggi terkena tuberkulosis, terutama jika mereka terpapar
dengan orang dewasa yang terinfeksi.
Bagaimana
vaksin BCG bekerja?
Setelah
diberikan, vaksin BCG memicu respons imun tubuh untuk menghasilkan perlindungan
terhadap tuberkulosis. Vaksin tersebut merangsang produksi sel-sel kekebalan
tubuh yang dapat melawan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Seiring waktu,
sistem kekebalan tubuh bayi akan mengembangkan kekebalan terhadap bakteri
tersebut.
Efektivitas
vaksin BCG
Vaksin
BCG memiliki efektivitas yang bervariasi dalam mencegah tuberkulosis. Meskipun
tidak memberikan perlindungan 100%, vaksin ini telah terbukti efektif dalam
mencegah bentuk tuberkulosis yang parah, seperti tuberkulosis milier (sebaran
bakteri ke seluruh tubuh) dan tuberkulosis meningitis (infeksi pada selaput
otak). Meskipun vaksin BCG tidak memberikan perlindungan yang sama terhadap
bentuk tuberkulosis paru-paru, tetap penting untuk memvaksinasi bayi untuk
mengurangi risiko komplikasi.
Pemberian
vaksin BCG
Vaksin
BCG diberikan melalui suntikan intradermal ke lengan atas bayi. Setelah
vaksinasi, bekas suntikan akan membentuk bekas yang dikenal sebagai "BCG
scar". Bekas ini biasanya terlihat sebagai bercak merah atau menghitam,
dan dapat bertahan seumur hidup. Bekas suntikan BCG bukanlah tanda bahwa
vaksinasi berhasil atau gagal, tetapi menunjukkan bahwa bayi telah divaksinasi
dengan BCG.
Efek samping vaksin BCG
Efek
samping umum setelah vaksinasi BCG termasuk pembengkakan atau kemerahan di area
suntikan, dan kadang-kadang terbentuk abses kecil yang kemudian pecah dan
mengering. Efek samping ini biasanya ringan dan sembuh dengan sendirinya.
Jarang terjadi efek samping serius, seperti infeksi yang memerlukan pengobatan
medis.
Perlindungan
tambahan
Meskipun
vaksin BCG memberikan perlindungan terhadap tuberkulosis, penting untuk diingat
bahwa vaksin ini tidak memberikan perlindungan sempurna. Oleh karena itu,
langkah-langkah lain perlu diambil untuk mencegah penularan tuberkulosis pada
bayi, seperti menjaga kebersihan dan menghindari kontak dengan orang yang
menderita tuberkulosis aktif.
Penting
untuk mencari informasi dan nasihat medis yang akurat mengenai imunisasi dan
mencegah tuberkulosis pada bayi. Dokter anak atau petugas kesehatan dapat
memberikan informasi yang lebih rinci dan spesifik sesuai dengan kondisi bayi
Anda.
Dalam
kesimpulannya, imunisasi dengan vaksin BCG adalah langkah penting dalam
mencegah tuberkulosis pada bayi. Meskipun tidak memberikan perlindungan 100%,
vaksin BCG membantu mengurangi risiko terkena bentuk tuberkulosis yang parah
dan melindungi kesehatan bayi secara keseluruhan. Selain itu, tindakan
pencegahan lain, seperti menjaga kebersihan dan menghindari kontak dengan orang
yang terinfeksi, juga harus diterapkan untuk melindungi bayi dari tuberkulosis.