Indikator Stunting Anak di Indonesia

Stunting merupakan salah satu masalah gizi kronis yang serius di Indonesia. Stunting terjadi ketika pertumbuhan fisik dan perkembangan anak terhambat

10 Dec 2024 16:39

Stunting merupakan salah satu masalah gizi kronis yang serius di Indonesia. Stunting terjadi ketika pertumbuhan fisik dan perkembangan anak terhambat, sehingga tinggi badan anak lebih pendek dari tinggi badan yang seharusnya sesuai dengan usianya. Berikut beberapa indikator stunting pada anak di Indonesia yang perlu diperhatikan.

1.   Tinggi Badan Menurut Usia (TB/U)


Salah satu indikator utama untuk mengidentifikasi stunting adalah tinggi badan anak menurut usia. Indikator ini menunjukkan apakah tinggi badan anak sesuai dengan tinggi badan yang diharapkan pada usianya. Bila tinggi badan anak jauh di bawah garis referensi yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO), ini mengindikasikan kemungkinan stunting.

2.   Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB)

Indikator lain yang digunakan untuk mengevaluasi pertumbuhan anak adalah berat badan anak dibandingkan dengan tinggi badannya. Jika berat badan anak jauh di bawah tinggi badan yang seharusnya, ini juga dapat menjadi tanda stunting.

3.   Lingkar Lengan Atas (LILA)

Lingkar lengan atas adalah pengukuran lingkar pada lengan atas anak. Indikator ini digunakan untuk mengevaluasi status gizi anak dan dapat memberikan petunjuk mengenai adanya stunting. Jika lingkar lengan atas anak di bawah batas yang ditetapkan, ini dapat mengindikasikan stunting.

4.   Indeks Massa Tubuh (IMT)

Indeks massa tubuh adalah perbandingan antara berat badan dan tinggi badan anak. Indeks ini digunakan untuk mengevaluasi komposisi tubuh anak dan dapat memberikan informasi mengenai stunting. Jika anak memiliki indeks massa tubuh yang rendah, ini dapat menjadi indikasi adanya masalah stunting.

Selain indikator yang disebutkan di atas, terdapat faktor lain yang dapat menjadi penanda stunting pada anak, seperti pertumbuhan lambat, perkembangan motorik terhambat, dan masalah kognitif. Penting untuk diingat bahwa indikator stunting ini tidak dapat ditentukan hanya dengan melihat satu parameter saja, tetapi harus dilihat secara komprehensif dengan mempertimbangkan beberapa indikator dan dengan mengacu pada standar referensi yang ditetapkan.

Penanganan stunting pada anak membutuhkan pendekatan yang holistik dan melibatkan berbagai pihak, termasuk keluarga, tenaga kesehatan, dan pemerintah. Upaya pencegahan dan penanganan stunting melibatkan pemberian nutrisi yang cukup, pendidikan gizi kepada ibu dan keluarga, akses ke air bersih dan sanitasi yang baik, serta perhatian pada praktik pemberian makanan yang seimbang dan bergizi pada anak.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang indikator stunting anak di Indonesia, diharapkan kita dapat lebih peka terhadap masalah ini dan bekerja bersama-sama untuk mencegah serta mengurangi angka stunting di negara kita.

Related Articles

Artikel Terbaru