Diabetes pada Anak

Diabetes melitus (DM) atau penyakit kencing manis adalah gangguan metabolisme yang timbul akibat peningkatan kadar gula darah di atas nilai normal yang berlangsung secara kronis.

05 Jun 2023 14:11

Diabetes melitus (DM) atau penyakit kencing manis adalah gangguan metabolisme yang timbul akibat peningkatan kadar gula darah di atas nilai normal yang berlangsung secara kronis. Hal ini disebabkan adanya gangguan pada hormon insulin yang dihasilkan kelenjar pankreas.

Tubuh membutuhkan hormon insulin untuk membantu sel-sel, jaringan, dan organ tubuh menggunakan glukosa atau gula darah sebagai sumber energi. Hormon insulin ini dihasilkan di pankreas.

Ketika hormon insulin berkurang atau sel-sel tubuh kesulitan menggunakan insulin, maka dapat terjadi penumpukan gula darah. Hal inilah yang menyebabakan penyakit diabetes.

Kasus Diabetes pada Anak

Prevalensi kasus diabetes pada anak meningkat 70 kali lipat pada Januari 2023. Jumlah tersebut dibandingkan dengan jumlah diabetes anak tahun 2010 atau 0,028 per 100.000 anak dan 0,004 per 100.000 jiwa pada 2000.

Kasus diabetes pada anak mencapai 2 per 100.000 jiwa per Januari 2023. Pada anak, kasus diabetes yang banyak ditemukan adalah tipe 1. Sedangkan, diabetes tipe 2 sebanyak 5-10 persen dari keseluruhan kasus diabetes anak.

Selain itu, hampir 60% penderitanya adalah anak perempuan. Sedangkan berdasarkan usianya, sebanyak 46% berusia 10-14 tahun, dan 31% berusia 14 tahun ke atas.

Tipe-Tipe Diabetes pada Anak Penyebabnya

Berdasarkan penyebabnya, penyakit diabetes pada anak secara umum terbagi menjadi 2 tipe, yaitu:

1.    Diabetes tipe 1

Diabetes tipe 1 adalah tipe diabetes yang yang lebih sering terjadi pada anak-anak dan remaja. Namun diabetes tipe 1 juga terkadang bisa menyerang bayi, balita, dan orang dewasa.

Gejala diabetes pada anak tipe 1 kebanyakan karena kurangnya energi akibat ketidakmampuan tubuh menggunakan zat gizi yang masuk. Tingginya kadar gula dalam aliran darah juga menarik air dari tubuh ke aliran darah lalu turun ke urin, sehingga menyebabkan dehidrasi.

Hingga saat ini, penyebab pasti terjadinya diabetes tipe 1 pada anak belum diketahui. Namun, seorang anak bisa rentan terkena diabetes tipe1 apabila ia memiliki faktor risiko berikut:

o   Genetik atau keturunan, misalnya memiliki riwayat diabetes tipe 1 dalam keluarga.

o   Riwayat infeksi virus.

o   Pola makan kurang sehat, misalnya sering mengonsumsi makanan atau minuman yang manis, misalnya permen, es krim, jus buah kemasan, atau buah kering.

Gejala diabetes tipe 1 pada anak dan bayi bisa terjadi mendadak, tapi seringkali sulit terdiagnosis. Anak lebih sering buang air kecil (popok lebih cepat penuh atau anak lebih sering mengompol), rewel, dan perubahan mendadak pada penglihatan, misalnya pandangan kabur (jika kadar gula sangat tinggi). Anak perempuan mungkin mengalami infeksi jamur. Penurunan berat badan seringkali merupakan gejala umum sebelum diagnosis.

2.   Diabetes tipe 2

Diabetes tipe 2 disebabkan oleh resistensi insulin atau kondisi ketika sel-sel tubuh anak kesulitan menggunakan insulin untuk memanfaatkan gula darah sebagai energi. Pada kasus tertentu, diabetes tipe 2 juga bisa terjadi akibat berkurangnya produksi insulin. Karena terjadinya gangguan tersebut, kadar gula darah anak dapat meningkat. Diabetes tipe 2 biasanya rentan terjadi pada anak berusia berusia di atas 10 tahun atau pada usia remaja.

Ada beberapa faktor risiko yang dapat membuat anak rentan terkena diabetes tipe 2, yaitu:

o   Memiliki orang tua atau saudara dengan riwayat penyakit diabetes.

o   Berat badan berlebih atau obesitas pada anak.

o   Kebiasaan sering mengonsumsi makanan tinggi gula dan lemak.

o   Kurang aktif bergerak atau jarang olahraga. 

Gejala-Gejala Diabetes pada Anak

Gejala diabetes tipe 1 dan 2 juga secara umum sulit dibedakan dan sering kali mirip satu sama lain. Sebagian anak yang menderita diabetes tipe 1 atau pun tipe 2 tidak menunjukkan adanya gejala atau merasakan adanya keluhan.

Namun, pada sebagian anak yang lain, diabetes dapat menimbulkan beberapa gejala berikut ini:

 a.  Tingkat A1C lebih tinggi dari 6,5 Persen

b.    Terus Merasa Haus

c.    Mudah Lelah

d.    Penglihatan yang Kabur

e.    Daerah Kulit yang Gelap

f.     Penurunan Berat Badan

g.    Muncul luka atau infeksi di tubuh yang sulit sembuh

Cara Mengatasi Diabetes pada Anak

     Jika anak terdiagnosis menderita diabetes tipe 1, maka dokter akan memberikan terapi insulin untuk mengendalikan gula darah.

     Sementara jika anak terkena diabetes tipe 2, dokter akan memberikan obat-obatan antidiabetes. Terapi insulin juga dapat diberikan pada diabetes tipe 2, jika diabetes yang diderita anak sudah sudah berat. 

     Diabetes yang terlambat ditangani umumnya akan menimbullkan sejumlah komplikasi berat yang dapat membahayakan kondisi anak. Oleh sebab itu, pastikan orang tua memeriksakan kondisi anak ke dokter anak apabila ia memiliki risiko tinggi atau sudah menunjukkan beberapa gejala diabetes pada anak.

Related Articles

Artikel Terbaru