Bullying
atau perundungan merupakan salah satu hal yang ditakutkan oleh orang tua.
Dampaknya bukan saja hanya fisik, tapi bisa juga mengganggu perkembangan
psikologis anak. Itu sebabnya, para orang tua selalu mencari cara mendidik anak
agar tidak jadi korban bully. Salah satu caranya adalah menanamkan rasa percaya
diri pada anak.
Percaya diri bisa ditanamkan sejak anak kecil dengan cara mengatakan kalau ia pandai. Dengan begitu, anak merasa ada yang unggul dari dirinya. Bullying bisa dalam bentuk fisik atau verbal, bila tidak dihentikan akan memicu perilaku antisosial agresif dan mengganggu keberhasilan anak di sekolah dan kemampuannya untuk berteman.
Mengajarkan
Anak Membela Diri saat Di-Bully
Selain menanamkan percaya diri, ada beberapa cara lain mendidik anak supaya tidak jadi korban bully. Berikut cara yang bisa orang tua lakukan.
1. Contohkan hubungan yang penuh rasa kasih dan menghargai
sejak anak masih kecil.
2. Ajari bahasa tubuh yang percaya diri
3. Dorong anak untuk selalu berkelompok
4. Ajarkan anak keterampilan sosial dasar
5. Ajari anak untuk peka terhadap lingkungan sekitar
6. Ajarkan anak tentang dinamika perilaku bullying
7. Mengikuti kelas bela diri
8. Ajarkan anak bersikap tegas
9. Menjadi lebih baik
10. Tinggalkan, bukan berkelahi
Membantu
Anak Berhenti Mem-bully
Beritahukan anak kalau bullying bukan perilaku yang baik dan ada konsekuensi serius di rumah atau sekolah bila dilanjutkan. Coba pahami alasan di balik perilaku anak Anda. Pada beberapa kasus, anak mem-bully karena mereka kesulitan mengatur emosi seperti marah, frustrasi, dan rasa tidak aman. Di kasus lain, anak belum mengetahui cara mengatasi konflik dan memahami perbedaan. Beberapa hal yang bisa kita lakukan agar anak tidak mim-bully temannya:
·
Dukung perilaku baik.
Dukungan positif bisa lebih kuat dari disiplin negatif.
Ketahui momen ketika anak berperilaku baik, dan saat ia mengatasi situasi
dengan cara yang positif, lalu berikan pujian.
·
Pelajari kehidupan sosial anak.
Coba cari tahu faktor yang mempengaruhi perilaku anak di
lingkungan sekolah atau dimanapun bullying terjadi. Bicaralah pada orangtua
dari teman anak Anda dan gurunya.
·
Pastikan anak memahami kalau Anda tidak mentolerir
bullying di rumah atau dimanapun.
Buat aturan tentang bullying. Bila Anda menghukum anak
dengan mengambil haknya, pastikan ia merasakan efeknya. Misalnya, apabila anak
mem-bully anak lain melalui SMS atau situs internet, jangan bolehkan ia
menggunakan komputer untuk sementara waktu. Bila anak bertingkah agresif di
rumah, ajarkan cara bereaksi yang lebih tepat.
·
Ajarkan anak memperlakukan orang lain dengan baik.
Beritahu
anak untuk tidak mempermasalahkan perbedaan, misalnya ras, agama, penampilan,
gender, atau status ekonomi, dan coba tanamkan empati pada orang yang memiliki
perbedaan.
·
Berikan contoh yang baik.
Hati-hati dengan cara Anda berbicara dan cara Anda menghadapi konflik di sekitar anak. Bila Anda berperilaku agresif di depan anak, kemungkinan anak akan meniru Anda. Sebaiknya tunjukkan perilaku yang positif.