Cara Agar Anak Tidak Di-Bully Atau Mem-Bully

Bullying atau perundungan merupakan salah satu hal yang ditakutkan oleh orang tua.

20 Jun 2023 14:31

Bullying atau perundungan merupakan salah satu hal yang ditakutkan oleh orang tua. Dampaknya bukan saja hanya fisik, tapi bisa juga mengganggu perkembangan psikologis anak. Itu sebabnya, para orang tua selalu mencari cara mendidik anak agar tidak jadi korban bully. Salah satu caranya adalah menanamkan rasa percaya diri pada anak.

 

Percaya diri bisa ditanamkan sejak anak kecil dengan cara mengatakan kalau ia pandai. Dengan begitu, anak merasa ada yang unggul dari dirinya. Bullying bisa dalam bentuk fisik atau verbal, bila tidak dihentikan akan memicu perilaku antisosial agresif dan mengganggu keberhasilan anak di sekolah dan kemampuannya untuk berteman.

Mengajarkan Anak Membela Diri saat Di-Bully

 

      Selain menanamkan percaya diri, ada beberapa cara lain mendidik anak supaya tidak jadi korban bully. Berikut cara yang bisa orang tua lakukan.

1.    Contohkan hubungan yang penuh rasa kasih dan menghargai sejak anak masih kecil.

2.    Ajari bahasa tubuh yang percaya diri

3.    Dorong anak untuk selalu berkelompok

4.    Ajarkan anak keterampilan sosial dasar

5.    Ajari anak untuk peka terhadap lingkungan sekitar

6.    Ajarkan anak tentang dinamika perilaku bullying

7.    Mengikuti kelas bela diri

8.    Ajarkan anak bersikap tegas

9.    Menjadi lebih baik

10. Tinggalkan, bukan berkelahi

Membantu Anak Berhenti Mem-bully

 

       Beritahukan anak kalau bullying bukan perilaku yang baik dan ada konsekuensi serius di rumah atau sekolah bila dilanjutkan. Coba pahami alasan di balik perilaku anak Anda. Pada beberapa kasus, anak mem-bully karena mereka kesulitan mengatur emosi seperti marah, frustrasi, dan rasa tidak aman. Di kasus lain, anak belum mengetahui cara mengatasi konflik dan memahami perbedaan. Beberapa hal yang bisa kita lakukan agar anak tidak mim-bully temannya:

·         Dukung perilaku baik.

Dukungan positif bisa lebih kuat dari disiplin negatif. Ketahui momen ketika anak berperilaku baik, dan saat ia mengatasi situasi dengan cara yang positif, lalu berikan pujian.

·         Pelajari kehidupan sosial anak.

Coba cari tahu faktor yang mempengaruhi perilaku anak di lingkungan sekolah atau dimanapun bullying terjadi. Bicaralah pada orangtua dari teman anak Anda dan gurunya.

·         Pastikan anak memahami kalau Anda tidak mentolerir bullying di rumah atau dimanapun.

Buat aturan tentang bullying. Bila Anda menghukum anak dengan mengambil haknya, pastikan ia merasakan efeknya. Misalnya, apabila anak mem-bully anak lain melalui SMS atau situs internet, jangan bolehkan ia menggunakan komputer untuk sementara waktu. Bila anak bertingkah agresif di rumah, ajarkan cara bereaksi yang lebih tepat.

·         Ajarkan anak memperlakukan orang lain dengan baik.

Beritahu anak untuk tidak mempermasalahkan perbedaan, misalnya ras, agama, penampilan, gender, atau status ekonomi, dan coba tanamkan empati pada orang yang memiliki perbedaan.

·         Berikan contoh yang baik.

Hati-hati dengan cara Anda berbicara dan cara Anda menghadapi konflik di sekitar anak. Bila Anda berperilaku agresif di depan anak, kemungkinan anak akan meniru Anda. Sebaiknya tunjukkan perilaku yang positif.

      Berurusan dengan bullying bisa mengganggu rasa percaya diri anak. Untuk mengatasinya, minta anak berteman dengan teman yang memiliki pengaruh positif. Ajak ia berpartisipasi di kegiatan olahraga atau aktivitas menyenangkan lain untuk membangun kekuatan dan pertemanan

Related Articles

Artikel Terbaru