Sejak
dilahirkan, bayi telah mengeluarkan banyak suara seperti menangis, mendengkur,
berdeguk, dan juga tertawa. Dan kemudian, seiring tumbuh kembangnya saat
memasuki tahun pertama, anak akan mengucapkan kata pertama mereka.
Fase
ini adalah sejarah perkembangan dan waktu yang menyenangkan bagi seluruh orang
tua. Tetapi seiring bertambahnya usia anak, ada kalanya kemampuan bahasa mereka
sedikit terlambat dibanding dengan anak-anak pada usia yang sama.
Hal ini bisa terjadi dan tak perlu terlalu dirisaukan. Anda bisa melakukan beberapa cara tradisional agar anak cepat bicara. Perlu pula dipahami bahwa anak-anak belajar berbicara dengan kecepatan yang berbeda.
Perkembangan Kemampuan Bicara Anak
Untuk dapat melakukan
komunikasi yang baik, anak perlu mendengar dan memahami apa yang tengah
disampaikan padanya. Sebagai bentuk respon, anak akan menggunakan kemampuan
verbal dan atau non verbal seperti bahasa tubuh, gestur, ekspresi wajah dan
kontak mata. Perkembangan fungsi verbal anak dapat diamati berdasarkan usianya:
· 0-3 bulan: bayi baru lahir sudah bisa mendengar suara di sekitarnya. Apalagi suara Ibu dan Ayah yang biasa ia dengan sejak dalam kandungan. Di usia 6 minggu bayi mulai bisa melakukan kontak mata, terkejut saat ada suara keras, atau tersenyum saat melihat Ibu dan Ayah. Menangis dan mengeluarkan suara khas bayi juga ia lakukan sebagai respon komunikasi.
· 3-12 bulan: saat usianya memasuki bulan keempat, ia sudah bisa bicara dengan ‘caranya’, yaitu mengeluarkan suara yang berulang dan memainkan nada yang berbeda saat bergumam. Bayi akan melakukan ini saat Ibu atau Ayah mengajaknya bicara, atau membacakan buku cerita. Hal ini ia lakukan sebagai bentuk respon dan ketertarikan akan suara dan pesan yang disampaikan orang lain. Memasuki usia 9 hingga 12 bulan, bayi sudah bisa menunjukkan kemauannya lewat beberapa kata pendek, menunjuk, mengangguk, atau menggerakkan bagian tubuh tertentunya. Ia semakin tertarik dengan sekitarnya dan jauh lebih penasaran.
· 1-3 tahun: tahun-tahun menjadi toddler! Gumaman tanpa arti sekarang mulai bertransformasi menjadi beberapa kata yang semakin jelas. Di usia 15 bulan, anak mulai bisa mengerti perintah sederhana, dan mengucapkan beberapa kata. Sedangkan di usia 18 bulan ke atas, mereka mulai belajar kata yang lebih banyak dan semakin penasaran dengan nama benda atau istilah untuk menyebutkan sesuatu. Di tahun kedua usianya, anak mulai bisa merangkai kata sederhana meski terkadang masih tercampur antara mengoceh dan kata yang sebenarnya. Perlahan di usianya yang ketiga, kata-kata ini akan semakin kompleks dan jelas diucapkan. Seringkali di usia-usia ini anak banyak menirukan apa yang diucapkan atau dilakukan orang tuanya. Ini juga bagian dari perkembangan bicaranya.
· 3-5 tahun: Semakin besar, anak semakin mahir menguasai kemampuan ini. Mereka mulai bisa bercerita dengan caranya sendiri, mengikuti instruksi yang lebih kompleks, dan merangkai kalimat yang lebih panjang saat bicara. Wah, si kecil sudah semakin besar.
Cara agar Anak Cepat Bicara
Setiap
anak itu unik dan akan berkembang pada waktunya sendiri. Dalam hal ini, peran
orang tua sangat penting untuk merangsang kemampuannya agar cepat bisa bicara. Meski
ada tahapan perkembangan bicara sesuai usianya, perlu dipahami bahwa
perkembangan anak berbicara berbeda antara satu anak dengan anak lainnya.
Ini berarti akan ada kalanya kemampuan bahasa anak sedikit terlambat atau mungkin lebih cepat dari anak-anak pada usia yang sama. Hal tersebut bisa saja terjadi dan tak perlu Ibu khawatirkan. Ibu bisa melakukan berbagai cara agar anak cepat bicara dengan memberikannya stimulasi. Berikut penjelasannya:
1. Ajak Si Kecil Ngobrol
Salah satu cara agar anak cepat bicara adalah dengan
rutin mengajaknya ngobrol, bahkan sejak dari baru lahir. Hanya karena anak belum
bisa bicara, bukan berarti ia belum mengerti apa yang Ibu maksud, Sebab,
semakin banyak Ibu berbicara dan mengekspresikan diri, semakin mudah bagi anak
untuk belajar berinteraksi dan berbicara.
Ibu bisa mengajaknya berbicara setiap kali memberikan makan, mengganti popok, memandikannya, memakaikan pakaian, sampai sebelum tidur.
2. Hindari Merespon dengan Bahasa Bayi
Menghindari penggunaan bahasa bayi saat berbicara dengan anak juga bisa menjadi cara merangsang anak agar cepat bicara. Bila anak menggunakan bahasa bayi yang cadel ataupun salah, Ibu jangan merasa perlu mengoreksinya. Cukup tanggapi dengan penggunaan kata yang tepat.
3. Gunakan Bahasa Isyarat
Ibu tidak harus fasih berbahasa isyarat untuk mengajari anak beberapa isyarat dasar. Sebab, banyak orang tua telah mengajari bayi dan balita menggunakan kata-kata isyarat. Misalnya, saat Ibu ingin memperkenalkan kata ‘susu’, bisa tunjukkan bahasa isyarat susu agar anak bisa mengingat kata-katanya lebih baik.
4. Minta Sebutkan Nama Benda
Cara lain agar anak cepat bicara bisa dengan meminta anak
menyebutkan nama benda. Biasanya anak mungkin akan menunjuk barang yang
diinginkan, bukannya meminta dengan mengucapkan sesuatu.
Tujuan dari cara merangsang anak agar cepat bicara ini adalah untuk mendorongnya mengucapkan kata atau frasa yang sama, seperti “jus”. Jadi, bila anak sedang menunjukkan sesuatu, ucapkan nama benda tersebut agar ia bisa meniru dan menyebut nama bendanya dengan sempurna.
5. Membacakan Buku Cerita
Membacakan cerita kepada anak sebanyak mungkin setiap harinya terbukti dapat mendorong perkembangan bahasanya. Anak-anak akan bisa memiliki kosakata yang lebih banyak bila dibacakan buku cerita bergambar daripada mendengar ucapan orang dewasa.
Cara
paling mudah yang bisa ibu lakukan sebagai stimulasi anak agar bisa segera
berbicara adalah mengajaknya berkomunikasi. Mungkin sang buah hati belum bisa
merespon apa yang ibu katakan, tetapi ia memahami melalui intonasi suara yang
ibu keluarkan. Ibu bisa memulai dengan mengucap terima kasih, menceritakan
aktivitas anak seharian sebelum ia tidur, dan memberikan respon pada setiap
ocehan yang ia keluarkan.