Kenali Anak Autisme Sejak Bayi

Autisme adalah sebuah spektrum gangguan perkembangan yang bisa menyerang siapa saja.

06 Jun 2023 14:46

Autisme adalah sebuah spektrum gangguan perkembangan yang bisa menyerang siapa saja. Orang tua bisa melihat ciri-ciri anak autis sejak bayi, balita, atau di usia sekolah. Penting halnya untuk melihat ciri-ciri anak autis sedini mungkin.

Tidak pernah mudah untuk mengetahui bahwa anak mengidap autisme. Mempelajari semua hal mengenai gangguan ini mulai dari penyebab dan bagaimana penanganannya dapat meredakan rasa takut dan kebingungan orangtua.

Gangguan spektrum autisme lainnya termasuk sindrom Asperger dan gangguan perkembangan pervasif atau PDD. Autisme dan kelainan spektrum autisme lainnya mungkin sulit didiagnosis, karena gejala dan tingkat gangguan mulai dari yang ringan sampai yang berat berbeda untuk setiap anak.

Ciri-Ciri Anak Autis Sejak Bayi

 

Anak mungkin sudah mulai menunjukkan tanda-tanda autisme di usia dini, tetapi luput dari perhatian orang tua. Jadi, mulai saat ini orang tua dapat melihat beberapa ciri anak dengan autisme di bawah ini untuk mendeteksi kondisi anak. Jika Moms menemukan salah satu dari ciri-ciri anak autis, Moms disarankan untuk segera berkonsultasi pada dokter atau ahlinya.Untuk itu, simak ciri-ciri anak autis berikut ini.

·         Anak Tidak Berekspresi

·         Belum Bisa Merangkak

·         Kaku dan Terlihat Berbeda

·         Terlalu Sensitif dan Emosional

·         Berbicara dengan Terbata-bata

·         Suka Menyendiri

·         Memiliki Ketakutan Berlebihan

·         Bersikap Agresif dan Tidak Suka Keramaian

·         Tantrum dan Mudah Rewel

·         Ceroboh dalam Beraktivitas

·         Ada Gangguan Perkembangan

·         Tidak Bersosialisasi

·         Melakukan Perilaku Berulang

·         Kurang Perhatian dengan Sekitarnya

·         Terlambat Bicara

·         Tidak Merespon Saat Diajak Berinteraksi

Cara Mendampingi dan Mengatasi Anak Penderita Autisme

Sebagai orang tua tentu tidak mudah menghadapi anak dengan autisme. Orang tua harus bisa berbesar hati dan bersabar dalam menerima kenyataan bahwa anaknya menderita autisme sejak kecil. Memang tidak mudah. Ada beberapa cara mendampingi dan mengatasi anak autis yang mudah diaplikasikan oleh orang tua seperti berikut:

1.   Jangan Dikucilkan Dalam Keluarga

Jika anak penderita autisme selalu diremehkan dan dikucilkan dalam keluarganya sendiri, akan berdampak pada trauma pada diri anak dan membuat kondisi mentalnya semakin buruk. Kita harus mampu menerima ini seperti hal yang biasa dan memberikan pengertian pada anak kalau ini sebuah tantangan yang dihadapi bersama-sama.

2.   Temukan Cara Berkomunikasi Yang Efektif

Kita harus bisa menemukan cara komunikasi yang paling efektif. Entah itu dengan verbal, sentuhan, intonasi kalimat, bahasa tubuh, atau cara memandang.  Lakukan observasi dan percobaan dengan kreatif. Mungkin saja anak kita berkomunikasi dengan beberapa kombinasi panca indra.

3.   Lebih Sabar Menghadapinya

Mungkin butuh kesabaran ekstra dalam menghadapi anak autis. Anda harus memiliki lebih banyak waktu dan tenaga dalam menghadapinya. Terlebih lagi kondisi mood, perilaku dan mental seorang anak autis berubah-ubah setiap harinya. Karena itu orang tua harus bisa lebih sabar dan mengendalikan diri dalam menjaga dan merawat anak autis.

4.   Melakukan Fiksasi Pada Anak

Seorang anak autis memiliki kondisi emosional yang tak menentu. Mereka terkadang jadi sangat aktif atau terkadang juga menjadi diam tiba-tiba. Bukan hanya itu, anak autis juga bisa menjadi tantrum tiba-tiba tanpa peduli situasi sekelilingnya walaupun dalam keramaian.

5.   Tidak Pernah Memaksakan Anak

Jangan pernah memaksakan anak untuk bisa berkomunikasi dengan bahasa verbal seperti layaknya anak normal. Karena anak autis biasanya berkomunikasi dengan bahasa tubuh dan bahasa isyarat, misalnya bila ingin sesuatu dia akan menunjuk benda itu. Anda pun harus bisa mengerti dan memahaminya.

6.   Saling Tukar Informasi Dengan Orang Tua Lain

Anda bisa coba saling berbagi dan bertukar informasi dengan orang tua lainnya yang juga mempunyai anak autis. Ini akan membantu dalam menghadapi anak autis, selain itu juga bisa membuat kalian saling menguatkan. Namun Anda juga perlu menjaga hubungan sosial dengan orang tua yang memiliki anak normal.

7.   Gunakan Bantuan Profesional

Banyak organisasi yang menangani anak penderita autisme. Kita bisa meminta bantuan profesional pada mereka. Baik itu dalam bentuk tenaga, terapi, konsultasi, saran atau sekedar semangat.

Penyebab Autisme

 

Penelitian terbaru mengonfirmasi beberapa kelainan genetik yang dapat memengaruhi seseorang terhadap autisme. Beberapa gen telah terlibat. Autisme sering kali dikaitkan dengan keterlibatan beberapa gen yang diturunkan. Autisme juga bisa menurun dalam keluarga, jadi kombinasi gen tertentu dari orangtua bisa meningkatkan risiko anak untuk mengalami kondisi tersebut.

Selain itu, mungkin ada faktor metabolik atau biokimia yang dapat menyebabkan gangguan spektrum autisme. Penelitian lain melihat pemicu lingkungan, termasuk paparan virus tertentu. Meski begitu, sejumlah studi komprehensif benar-benar membantah hubungan yang diklaim antara vaksin dan ASD.

Setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda-beda. Anda tidak perlu panik, jika si kecil lebih lambat dalam berjalan atau berbicara. Namun, orang tua juga tidak boleh memandang hal ini sebelah mata. Jika keterlambatan si kecil menimbulkan kekhawatiran, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter. Menunggu lebih lama, bisa membuat kondisi anak menjadi lebih buruk. Bahkan, mengurangi peluang bagi anak untuk sembuh dari beberapa masalah kesehatan selain autisme.

Related Articles

Artikel Terbaru